Network
PR CIREBON – Beredar kabar di media sosial Facebook yang menyebutkan Pemerintahan Jokowi menyimpan uang sebesar Rp. 11 ribu Triliun di luar negeri.
Postingan yang diunggah oleh akun dengan nama Hendro Wibowo, menilai Pemerintahan Jokowi memiliki simpanan uang Rp11 ribu triliun di luar negeri.
Ia berharap Jokowi dapat menarik uang tersebut untuk memenuhi beragam kebutuhan mendesak di dalam negeri.
Baca Juga: Kubu Oposisi Jokowi Dikabarkan akan Buat Kudeta, Bin Firman: Tak Ada Faksionalisasi Kalangan Militer
Dalam postingan tersebut dimuat narasi sebagai berikut:
"Alhamdulillah, pemerintah rupanya memikiki uang simpanan nya di luar negeri 11 ribu trilyun, mudah2an di tarik untuk mengatasi wabah, bantuan sosial masyarakat, pembangunan infrastruktur dll.." tulis akun facebook Hendro Wibowo, Sabtu 6 Juni 2020.
Penelusuran tim PikiranRakyat-Cirebon.com dari berbagai sumber klaim bahwa Pemerintahan Jokowi memiliki dan menyimpan uang Rp11 ribu triliun di luar negeri, adalah salah.
Faktanya, hal tersebut merupakan data tentang nilai aset sejumlah WNI secara perorangan atau bukan, di luar negeri.
Baca Juga: Survei Voxpopuli: Elektabilitas Prabowo Subianto Masih Dipuncak, Disusul Tiga Kepala Daerah
Dilansir dari situs resmi Kominfo, Jika ditelisik lebih lanjut, Presiden Jokowi memang pernah menyinggung soal uang Rp11 ribu triliun. Ia mengklaim mengantongi data tersebut.
"Ini ada Rp 11.000 triliun, bayangkan. Ngapain kita harus narik uang negara lain, uang kita sendiri ada. Hanya mau atau tidak mau uang itu kita bawa ke dalam.
"Tapi memang syarat-syarat harus kita punyai agar yang memiliki uang merasa nyaman membawa uangnya masuk," ujar Jokowi, Selasa, 6 Desember 2016.
Baca Juga: Tantang Tiongkok yang Kian Pengaruhi Dunia, AS Bentuk Aliansi Anti Tiongkok dan Ajak 8 Negara Gabung
Dengan demikian klaim bahwa Pemerintahan Jokowi memiliki dan menyimpan uang Rp11 ribu triliun di luar negeri, adalah salah.
Kenyataan faktanya, hal tersebut merupakan data tentang nilai aset yang dimiliki sejumlah WNI di luar negeri.
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis false context (konteks keliru). False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah.
Baca Juga: Ditutup selama 3 Bulan, Menara Eiffel Paris Perancis akan Kembali Dibuka untuk Umum
Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.***
