Cek Fakta: Benarkah Vaksin Pertama di Dunia terjadi pada Kekhalifan Ottoman di 1717? Simak Faktanya

- 16 Mei 2020, 04:15 WIB
ILUSTRASI virus corona.*
ILUSTRASI virus corona.* /pixabay

Melansir dari Encyclopaedia Britannica, Variolasi sendiri merupakan prosedur medis yang menggunakan bentuk virus lebih ringan yang diambil dari bintil pasien cacar untuk menciptakan imunitas melawan penyakit cacar.

Baca Juga: Dilepas Diam-diam dan Tanpa Perayaan, Suho EXO akan Jalani Masa Wajib Militer

Selain itu, Perpustakaan Medik Nasional Amerika Serikat menjelaskan bahwa prosedur medis variolasi tidak bebas resiko karena pasien dapat terbunuh dan juga penyakit yang diidap pasien dapat menyebar hingga menjadi pandemi.

Berikut ini narasi lengkap yang menyebutkan variolasi dalam Perpustakaan Medik Nasional Amerika Serikat:

“Variolasi tidak bebas resiko. Tidak saja pasien bisa terbunuh karena prosedur itu, tapi bentuk ringan dari penyakit yang diidap pasien bisa menyebar, dan lebih jauh dapat menimbulkan pandemi. Korban variolasi dapat ditemukan di semua strata sosial; Raja George III kehilangan seorang putra karena prosedur itu, begitu juga dengan warga lainnya,”

Baca Juga: Kasus Daging Babi Terkuak, Warga Jadi Tak Percaya dan Banyak Tanya pada Penjual Daging

Sementara itu, masih melansir dari Encylopaedia Britannica terdapat fakta yang menyebutkan vaksin cacar pertama diciptakan oleh Jenner pada tahun 1796. Vaksin itu dianggap sebagai alternatif variolasi karena menjadi vaksin sukses pertama di dunia

Berikut ini narasi lengkap yang tercatat dalam Encylopaedia Britannica:

“Vaksin pertama diperkenalkan oleh dokter Inggris, Edward Jenner, yang tahun 1796 menggunakan virus cacar sapi (vaccinia) untuk memberikan perlindungan melawan cacar, virus yang sejenis, pada manusia,”

Baca Juga: Ada Dalang di Balik Penangkapan Roy Kiyoshi, Pengacara akan Usut Satu Orang, Usai Kasus Roy Selesai

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Turn Back Hoax MAFINDO


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah