Keindahan dan Warisan Saron, Waditra Klasik dari Bandung

- 20 Juni 2024, 23:00 WIB
Saron
Saron /bandung/disbudpar

SABACIREBON - Bandung, kota yang tak hanya terkenal dengan keindahan alamnya, namun juga sebagai penjaga tradisi budaya yang kaya. Salah satu warisan budaya yang kini semakin mendapat perhatian adalah Saron, alat musik klasik yang memiliki peran penting dalam musik Degung Gamelan.

Nama "Saron" sendiri berasal dari kata "Soran" yang menggambarkan suara nyaring, sesuai dengan karakteristik bunyinya yang khas. Alat ini terdiri dari dua bagian utama: Bilah Nada yang terbuat dari logam perunggu dengan 14 wilayah nada, dan Ancak yang berfungsi sebagai resonator untuk memperkuat suara.

Menurut Drs. Ubun Kubarsah R dalam karyanya "Waditra Mengenal Alat-alat Kesenian Daerah Jawa Barat," Saron memegang peran penting sebagai pembawa melodi, ornamen, dan akompanimen dalam pertunjukan musik tradisional. Teknik memainkannya melibatkan pemukulan bilah dengan panakol dan penggunaan jari tangan kiri untuk menekan bilah nada agar getarannya terkontrol.

Sejak dulu, Saron tidak hanya dianggap sebagai alat musik, tetapi juga sebagai simbol kekayaan seni dan budaya Jawa Barat. Penggemar seni tradisional semakin menghargai kehalusan nada yang dihasilkan serta keunikan bentuknya yang menggambarkan keindahan seni rupa khas Bandung.

Kehadiran Saron dalam budaya Bandung menandakan komitmen kota ini dalam melestarikan warisan budaya. Peran aktif para seniman dan pengrajin dalam mempertahankan teknik pembuatan yang tradisional telah menjadikan Saron tidak hanya sebagai alat musik, tetapi juga sebagai lambang identitas kultural yang berharga bagi masyarakat Bandung.

Di tengah arus globalisasi, minat terhadap seni tradisional semakin menguat, termasuk Saron yang kini semakin dikenal di berbagai komunitas seni internasional. Keindahannya bukan hanya terletak pada suara yang dihasilkan, tetapi juga pada cerita dan nilai-nilai budaya yang dibawa setiap kali alat ini mengisi panggung.

Dengan semangat menjaga keberlanjutan warisan budaya, Bandung terus mengembangkan pendidikan dan apresiasi terhadap seni tradisional, termasuk upaya penelitian dan dokumentasi yang mendalam terkait peran Saron dalam menyusun musik tradisional yang berharga.

Sebagai salah satu dari banyak aset budaya Bandung, Saron menunjukkan bahwa kekayaan seni dan budaya dapat menjadi jembatan yang kuat antara masa lalu, masa kini, dan masa depan. Keberadaannya tidak hanya membanggakan bagi warga Bandung, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi mereka yang mencintai dan menghargai seni tradisional yang autentik dan indah.***

Editor: Buddy Nugraha

Sumber: disbudpar.bandung.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah