Pasar Legi Kotagede: Jejak Sejarah yang Terus Hidup di Tengah Kota Yogyakarta

- 26 Februari 2024, 22:08 WIB
Pasar Legi, Kotagede, Yogyakarta. Pasar tua yang memiliki keunikan di dalamnya.
Pasar Legi, Kotagede, Yogyakarta. Pasar tua yang memiliki keunikan di dalamnya. /Portal Informasi Indonesia/IST

SABACIREBON - Pasar Legi Kotagede, sebuah kepingan sejarah hidup di tengah kesibukan kota Yogyakarta. Bangunan ini berdiri sejak abad ke-16, menyaksikan perubahan zaman namun tetap setia pada fungsinya sebagai pusat ekonomi.

Dengan lebih dari 600 pedagang, pasar ini tak hanya menjual kebutuhan sehari-hari tapi juga jajanan tradisional yang mulai langka.

Menapak sejarah Pasar Legi Kotagede, pusat ekonomi abad ke-16 yang tetap hidup di tengah Yogyakarta. Bangunan bersejarah, budaya, dan ragam produk memikat di pasar tertua Kota Gudeg ini. Temukan keunikan dan keberagaman yang menjadikan pasar ini jadi magnet zaman modern.

Baca Juga: Ranu Darungan: Surga Kecil Anggrek dan Burung di Tengah Gunung Semeru

Pasar Legi Kotagede, didirikan oleh Ki Ageng Pamanahan pada 1549, tak hanya sebuah tempat bertransaksi. Sebagai bagian dari konsep Catur Gatra Tunggal, pasar ini menjadi pusat interaksi dan kegiatan ekonomi.

Dari pohon-pohon besar hingga pasar pesat saat hari Legi, cerita Pasar Legi Kotagede terus berkembang hingga era kolonial dan kini.

Pada hari Legi, pasar ini tak hanya menawarkan kebutuhan sehari-hari, tapi juga kain batik, besi, tembaga, dan produk gerabah. Dari alat dapur hingga keperluan membatik, pasar ini menjadi jendela budaya dan perdagangan.

Baca Juga: Keajaiban Danau Paisu Pok: Memantulkan Kecantikan Alam Layaknya Cermin

Renovasi tahun 1986 menyegarkan Pasar Legi, menjadikannya pusat ekonomi seluas 4.158 meter persegi yang masih menghiasi kota.

Lokasinya yang strategis, antara Jalan Mentaok Raya dan Jalan Mondorakan, membuat Pasar Legi Kotagede tetap ramai hampir 24 jam.

Keberagaman tak hanya terlihat dari barang dagangan, tapi juga dari aneka sayuran, buah-buahan, daging, rempah-rempah hingga unggas dan burung berkicau. Pasar ini menjadi arena untuk menemukan keunikan kuliner dan jajanan tradisional langka.

Baca Juga: Eksplorasi Peninggalan Kerajaan Islam di Kalimantan Tengah: Menyambangi Istana Kuning di Kotawaringin Barat

Bertandang ke Pasar Legi Kotagede adalah seakan menjejaki lorong waktu. Bangunan tempo dulu yang dipertahankan, lebih dari 600 pedagang, dan aneka kuliner tradisional membuat pasar ini bukan sekadar tempat berbelanja, tapi juga destinasi budaya yang hidup dan berwarna.***

 

Editor: Otang Fharyana

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x