Tiongkok Ingin Jelajah Bulan, Misi Pengambilan Batu Bulan Pertama Sejak 1970 Silam

- 22 November 2020, 20:19 WIB
China Akan Ambil Batu dari Bulan Menggunakan Alat Ini
China Akan Ambil Batu dari Bulan Menggunakan Alat Ini /Pixabay. Com/

PR CIREBON - Tiongkok berencana meluncurkan pesawat ruang angkasa tak berawak ke bulan minggu ini untuk membawa kembali batuan bulan dalam upaya pertama negara mana pun untuk mengambil sampel dari satelit alami Bumi sejak tahun 1970-an.

Roket Chang'e-5, dinamai sesuai nama dewi bulan di Tiongkok kuno, akan berusaha mengumpulkan materi yang dapat membantu para ilmuwan memahami lebih lanjut tentang asal-usul dan pembentukan bulan.

Misi tersebut akan menguji kemampuan Tiongkok untuk memperoleh sampel dari jarak jauh dari luar angkasa, sebelum misi yang lebih kompleks.

Baca Juga: Wanita Baju Kotak-Kotak Ikut dalam Panser TNI Terjawab, Diklaim Jurnalis Media Tapi Tanpa Kamera ?

Jika berhasil, misi tersebut akan menjadikan TIongkok sebagai negara ketiga yang mengambil sampel bulan, setelah Amerika Serikat dan Uni Soviet beberapa dekade lalu.

Sejak Uni Soviet mendaratkan pesawat Luna 2 di bulan pada tahun 1959, benda buatan manusia pertama yang mencapai benda angkasa lain, beberapa negara lain termasuk Jepang dan India telah meluncurkan misi bulan.

Dalam program Apollo, yang pertama kali menempatkan manusia di bulan, Amerika Serikat mendaratkan 12 astronot dalam enam penerbangan dari 1969 hingga 1972, membawa kembali 382 kg batuan dan tanah.

Baca Juga: Hanya Respon Spontan sebagai Jubir Wapres, Ma'ruf Amin Belum Ada Wacana Bertemu dengan Habib Rizieq

Uni Soviet mengerahkan tiga misi pengembalian sampel robot yang berhasil pada tahun 1970-an. Yang terakhir, Luna 24, mengambil 170.1g sampel pada tahun 1976 dari Mare Crisium, atau "Sea of Crises".

Penyelidikan Tiongkok, yang dijadwalkan untuk diluncurkan dalam beberapa hari mendatang, akan berusaha mengumpulkan 2kg sampel di daerah yang sebelumnya tidak dikunjungi di dataran lava besar yang dikenal sebagai Oceanus Procellarum, atau "Ocean of Storms".

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x