RCEP Resmi Ditandatangani pada KTT ASEAN 2020, Tiongkok Dapat Tempat Lebih Baik

- 15 November 2020, 17:08 WIB
Kegiatan KTT ASEAN. (Al Jazeera)
Kegiatan KTT ASEAN. (Al Jazeera) /


PR CIREBON - Diketahui pada pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, lima belas negara Asia-Pasifik membentuk blok perdagangan bebas terbesar di dunia, yakni kesepakatan yang didukung Tiongkok dan mengecualikan Amerika Serikat (AS),

Penandatangan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) atau Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional merupakan pukulan lebih lanjut bagi blok Kemitraan Trans-Pasifik (TTP) yang didorong oleh mantan presiden AS Barack Obama.

AS sudah lama meninggalkan TPP yang merupakan blok saing RCEP di bawah pemerintahan presiden Donald Trump pada 2017 lalu.

Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Banser Banyumas Bentangkan Bendera Merah Putih Sepanjang 1.000 Meter

Berdasarkan keterlibatan Washington di Asia, RCEP dapat memperkuat posisi Tiongkok sebagai mitra ekonomi dengan Asia Tenggara, Jepang dan Korea Selatan.

Hal tersebut menempatkan Tiongkok dalam posisi yang lebih baik membentuk aturan perdagangan kawasan.

RCEP juga dapat membantu Beijing mengurangi ketergantungannya pada pasar dan teknologi luar negeri, pergeseran yang dipercepat oleh keretakan yang semakin dalam dengan Washington, menurut Iris Pang, Kepala Ekonom ING untuk Tiongkok dan sekitarnya.

Baca Juga: Akhirnya Lepas Gelar Duda, Pernikahan Sule dan Nathalie Holscher Sudah Sah Menjadi Suami-istri

Adapun negara yang tergolong anggota RCEP yaitu 10 anggota ASEAN, Tiongkok, jepang, Korea Selatan, Australia dan Selandia Baru.

Selanjutnya pada masa yang akan datang, RCEP diprediksi dapat menurunkan tarif secara progresif di banyak area.

Kesepatan RCEP ini ditandatangani di sela-sela KTT ASEAN yang diadakan secara daring ketika para pemimpin Asia mengatasi ketegangan di Laut Tingkok Selatan dan menangani rencana pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 di kawasan di mana persaingan AS dan Tiongkok telah meningkat.

Baca Juga: Menlu Retno Sebut Selama KTT Presiden Jokowi Secara Konsisten Sampaikan Tiga Isu

Tuang rumah KTT ASEAN, Vietnam mengharapkan setelah penendatanganan ini RCEP dapat menyumbang 30 persen dari ekonomi global, 30 persen dari populasi global dan mencapai 2,2 miliar konsumen.

Meskipun berada di luar RCEP, menurut Charle Freeman, wakil presiden senior untuk urusan Asia di Kamar Dagang AS, AS yang kini dipimpin oleh presiden terpilih Joe Biden kemungkinan tidak akan bergabung kembali dengan TPP dalam waktu dekat.

Hal tersebut karena pemerintah AS, Joe Biden harus memprioritaskan penanganan wabah Covid-19 di dalam negerinya.

Baca Juga: Lagi, Sebuah Kapal Berbendera Malaysia Curi Ikan di Indonesia, Berhasil Ditangkap di ZEEI

"Saya yakin akan ada banyak fokus pada perdaganagn secara umum, termasuk upaya untuk bergabung kembali dengan TPP untuk tahun pertama, atau lebih karena Joe Biden akan berfokus pada penanganan wabah Covid-19," ujar Freeman, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Bagi Tiongkok, RCEP yang diikuti oleh banyak sekutu AS adalah keuntungan besar yang sebagian besar dihasilkan dari mundurnya Trump dari TPP.

Sementara itu, India menarik diri dari pembicaraan RCEP pada November tahun lalu, tetapi para pemimpin ASEAN mengatakan pintu untuk bergabung masih tetap terbuka.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Reuters Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x