SABACIREBON – Hidrogen sebagai bahan bakar alternatif semakin menarik perhatian di Indonesia.
PT PLN (Persero) dan PT Pertamina berperan sebagai pelopor dalam mengembangkan stasiun pengisian hidrogen (SPH) atau hydrogen refueling station (HRS).
Dalam kaitan itu, PLN sebagai produsen listrik terbesar di Indonesia, memainkan peran penting dalam mengembangkan ekosistem hidrogen.
Baca Juga: Iriana Jokowi Buka Gerakan Tanam Cabai di Alun-Alun Cirimekar: Meningkatkan Ketahanan Pangan
Fasilitas produksi hidrogen di Muara Tawar, Muara Karang, dan Tanjung Priok menjadi bagian dari upaya transisi energi dari fosil ke hijau.
PLN juga mengklaim mendukung transformasi transportasi hijau, termasuk electric vehicle (EV) dan fuel cells
Selain itu Pertamina berperan memasok hidrogen dari gas dan panas bumi melalui fasilitas Stasiun Pengisian Hidrogen miliknya.
Baca Juga: Mendorong Penggunaan PLTS untuk Reduksi Emisi Karbon
Groundbreaking Pertamina hydrogen refueling station di SPBU Daan Mogot, Jakarta Barat menandai langkah awal menuju operasional SPH pada Februari 2024.
Dengan sumber melimpah dan ramah lingkungan, hidrogen menjadi alternatif yang menjanjikan untuk mendukung transportasi hijau di Indonesia.***
Editor: Otang Fharyana
Sumber: indonesia.go.id