- Industri biotek ( petrokimia, dll) .
Berbagai pilar yang disebutkan merupakan sebagian besar industri padat modal yang membutuhkan dukungan finansial tidak keil dan diharapkan menghasilkan keuntungan besar pula.
Penguatan pilar-pilar bidang industri tersebut yang pasti akan menimbulkan “multiplay efect” sangat besar bagi perkembangan industri di Indonesia.
Namun sayangnya dalam beberapa tahun terakhir harapan tersebut dihancurkan peranannya oleh tokoh politik yang sangat berorientasi kebaratan. Sehingga secara sistematis mereka hendak menjualnya dengan alasan untuk menanggulangi kebangkrutan bangsa.
Padahal pilar kekuatan ekonomi bangsa ini hancur bukan hanya karena pilar strategis ini yang hancur, tetapi karena para konglomerat dan birokrasi/oknom pemerintah yang sudah berkolusi begitu mesranya sehingga negara menanggung akibatnya.
Aspek kemampuan sumber daya manusia yang sedemikian besarnya tak termanfaatkan dengan baik, dimana tenaga-tenaga terampil dan professional tak diberi tempat yang memadai dengan keahliannya. Ini menyebabkan banyak diantara mereka memilih pergi ke negara lain untuk pemberdayaan kemampuannya.
Disamping itu banyak warga negara yang menerima bea siswa, baik dari pemerintah maupun institusi lainnya untuk belajar diluar negeri, tidak mendapat perhatian yang cukup hingga mereka memilih survival di negeri orang (bekerja disana). Artinya keahlian mereka dimanfaatkan oleh negara lain.
Modal dasar ini perlu dipertimbangkan lagi oleh pemerintah dalam membangun sarana dan prasarana bagi mereka yang berkemampuan lebih ini agar tidak menjadi pengangguran terselubung.