Maka dari itu, banyak yang menilai kebijakan baru Twitter itu kemungkinan akan menghadapi kecaman keras dari Presiden Trump.
Baca Juga: Korban PHK Tak Kena Bansos Pekerja, Pengamat: Keluar Jalur Sila Pancasila, Mereka Paling Menderita
Sementara itu, sejumlah anggota partai Republik mengatakan, Twitter dan beberapa media outlet lainnya secara khusus telah menyensor pandangan-pandangan yang dianggap konservatif.***