Sedangkan, seorang ahli biologi kutub Bumi juga sudah mengetahui selama beberapa waktu bahwa penguin Adelie cenderung mengalami peningkatan populasi saat es laut yang jarang.
Baca Juga: Frustasi Ditinggal Istri, Seorang Ayah Nodai Anaknya Sendiri, Diancam Pakai Pisau Jika Menolak
Penguin juga disebut hanya menghabiskan rata-rata 15 hingga 33 persen lebih sedikit energi tiap perjalanan dibandingkan dengan musim yang tertutup es.
Meskipun hingga saat ini, para peneliti tidak mengetahui secara pasti alasan penguin bisa mengalami seperti itu.
Tak berhenti sampai situ, sejumlah peneliti dari Japan’s National Institute of Polar Research menandai 175 penguin dengan perangkat GPS, akselerometer, dan kamera video di empat musim dengan kondisi es laut yang berbeda.
Baca Juga: Gugurkan Tentara Indonesia, Berikut Kronologi Penembakan Serma Rama dari Milisi Uganda di Kongo
Adapun penandaan ini memungkinkan mereka untuk melacak penguin dalam perjalanan, mengkategorikan perilaku berjalan, berenang, beristirahat, dan memperkirakan jumlah mangsa yang ditangkap selama penyelaman.
"Ternyata penguin ini lebih bahagia dengan sedikit es laut. Ini mungkin tampak kontra-intuitif, tetapi mekanisme yang mendasarinya sebenarnya cukup sederhana," ungkap Dr. Watanabe.
Dengan demikian, disimpulkan bahwa saat berada di atas es laut yang tebal, penguin harus berjalan untuk menemukan celah di es sebagai tempat berburu dan kadang-kadang beristirahat cukup lama di sepanjang jalan.
Baca Juga: Turuti Dukunnya di Garut, Pedagang Bakso Cuanki Mengaku Ludahi Mangkuk Pembeli untuk Penglaris