Data Pribadi 700 Juta Pengguna LinkedIn Diduga Bocor dan Terdaftar di Web Gelap

- 2 Juli 2021, 08:00 WIB
LinkedIn alami bocor data oleh peretas.
LinkedIn alami bocor data oleh peretas. /PIXABAY/27707

PR CIREBON – Kebocoran data pribadi oleh peretas di website gelap kembali terjadi dan menimpa 700 juta pengguna Linkedin.

Setelah insiden kebocoran data LinkedIn yang berdampak pada 500 juta pengguna pada bulan April lalu, kini daftar baru telah muncul secara online dengan rekor 700 juta pengguna.

Menurut analis dari Privacy Sharks, data itu ditemukan untuk dijual di forum peretas populer RaidForums. Postingan tersebut dilakukan oleh seorang peretas dengan alias online “Pengguna GOD TomLiner.”

Baca Juga: Simak! Alasan Para Ilmuwan Khawatir akan Adanya Covid-19 Varian Delta!

Data tersebut dilaporkan terdaftar di bawah iklan untuk dijual dengan 700 juta catatan termasuk dalam cache.

Data tersebut diposting 22 Juni 2021, data tersebut termasuk 1 juta daftar sampel catatan sebagai bukti telah dijual oleh peretas.

Sesuai peneliti Privacy Sharks, sampel berisi nama lengkap, jenis kelamin, alamat email, nomor telepon, dan informasi industri.

Baca Juga: Kim Jong-un Tampak 'Kurus' dan Kesehatan Menurun, Warga Korea Utara Mulai Khawatir

Asal data masih belum jelas, pengikisan profil publik diyakini sebagai sumbernya.

Teknik yang sama diterapkan oleh peretas untuk 500 juta catatan LinkedIn yang diposting untuk dijual pada bulan April.

Kumpulan data itu, sesuai LinkedIn, termasuk data profil anggota yang dapat dilihat publik dan agregasi data dari sejumlah situs web dan perusahaan.

Baca Juga: British Columbia Kanada Melaporkan 486 Kematian di Tengah Gelombang Panas

Sementara itu, Perusahaan media sosial itu merilis pernyataan yang mengonfirmasi bahwa jaringannya tidak melakukan pelanggaran.

“Ini bukan pelanggaran data LinkedIn dan penyelidikan kami telah menentukan bahwa tidak ada data pribadi anggota LinkedIn yang terungkap,” ujarnya.

“Mengikis data dari LinkedIn merupakan pelanggaran terhadap Ketentuan Layanan kami dan kami terus bekerja untuk memastikan privasi anggota kami terlindungi,”kata pernyataan pers LinkedIn, sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari DNA India. ***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: DNA India


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah