Google Doodle Hari Ini Rayakan Ulang Tahun Go Tik Swan, Seorang Pembuat Batik Indonesia

- 11 Mei 2021, 14:40 WIB
Foto: Tangkap layar Google Doodle K.R.T. Hardjonagoro, Pelopor ‘Batik Indonesia’ pada 11 Mei 2021
Foto: Tangkap layar Google Doodle K.R.T. Hardjonagoro, Pelopor ‘Batik Indonesia’ pada 11 Mei 2021 /

PR CIREBON - Pada halaman utama Google, menunjukkan Doodle seroang tokoh dengan batik.

Pada Google Doodle hari ini tersebut, merayakan ulang tahun Go Tik Swan.

Go Tik Swan berasal dari etnis Tionghoa yang terlahir di Surakarta pada tanggal 11 Mei 1931.

Baca Juga: Ramalan Pembacaan Kartu Tarot 11 Mei 2021: Zodiak Leo, Virgo, Libra, dan Scorpio, Butuh Optimisme Kuat!

Pada hari ini Selasa, 11 Mei 2021 bertepatan dengan hari ulang tahunnya. Google Doodle merayakannya dengan menjadikan gambar Go Tik Swan menjadi tema Google Doodle.

Go Tik Swan atau K.R.T Hardjonagoro diketahui merupakan seorang tokoh yang mempunyai kepedulian tinggi terhadap pelestarian batik dengan corak klasik khas keraton Kasunanan.

 

Menurut catatan sejarah, yang dirangkum Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari sejumlah buku terkait, seni kerajinan batik mengalami transformasi dari rakyat masuk ke keraton dan kembali ke rakyat lagi.

Baca Juga: WHO Klasifikasikan Varian Virus India Sebagai Perhatian Global, Begini Alasannya

Profil batik keraton cenderung tertib dan simetris, dengan warna-warna yang terbatas pada warna putih mori, hitam, nila dan soga.

Tidak semua perusahaan batik dapat memenuhi tuntutan kehalusan batik keraton, akan tetapi ada seorang tokoh yang mempunyai kepedulian terhadap pelestarian batik dengan corak klasik khas keraton Kasunanan, yaitu Go Tik Swan.

Berawal saat Go Tik Swan kuliah di Universitas Indonesia di jurusan Sastra Jawa, minatnya di dunia seni semakin berkembang khususnya di dunia tari.

Baca Juga: Prediksi Liga Inggris Man Utd vs Leicester City: Persiapan dan Perkiraan Daftar Pemain Kedua Tim

Ia aktif di kegiatan kemahasiswaan, bahkan berkesempatan untuk menari tarian Jawa di Istana Negara yang disaksikan langsung oleh presiden Soekarno.

Kepiawaiannya dalam menari, membuat Presiden Soekarno terkesan dan akhirnya keduanya berkenalan dan menjadi dekat.

Keterampilan Go Tik Swan dalam dunia perbatikan juga mendapat perhatian dari Presiden Soekarno. Tahun 1950, pada saat Indonesia baru saja merdeka, Soekarno menyarankan agar Go Tik Swan menciptakan batik baru yang bukan batik Solo atau Yogya.

Baca Juga: Ramalan Tarot Reading 11 Mei 2021: Zodiak Aries, Taurus, Gemini, dan Cancer Temukan Kesenangan Diri Anda

Juga, bukan batik Pekalongan, batik Cirebon, batik Lasem, atau lain-lainnya, tetapi “Batik Indonesia” yang menampilkan pesan persatuan Indonesia.

Salah satu alasan Presiden Soekarno memberi perintah Go Tik Swan untuk membuat “Batik Indonesia” adalah mengetahui fakta bahwa ia berasal dari keluarga pengusaha dan pembuat batik.

“Batik Indonesia” karya Go Tik Swan pada dasarnya merupakan hasil perkawinan antara batik keraton dan batik pesisir. Batik klasik keraton Surakarta dan Yogyakarta dikawinkan dengan gaya batik pesisir.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini, Selasa 11 Mei 2021: Aries Butuh Seseorang, Taurus Rencanakan Masa Depan Bersama

Teknik sogan (pewarnaan dengan soga) pada batik Surakarta dan Yogyakarta dikawinkan dengan teknik pewarnaan multicolor pada batik pesisir.

Go Tik Swan menyelesaikan ide hingga produk “Batik Indonesia” di sebuah rumah di jalan Yos Sudarso, Solo, yang disebut Dalem Hardjonegaran. Rumah kuno yang dari luar tertutup pagar tinggi ini ternyata dilakukan berbagai kegiatan khas kebudayaan Jawa selain membatik.

Selain area utama, terdapat ruang gamelan, pendapa pugeran, bangsal pameran, los pembatikan, tempat budidaya derkuku, perpustakaan, hingga tempat membuat keris.

Baca Juga: Quotes Ramadhan Puasa Hari ke-29: Ciri-ciri Orang Munafik

Kegiatan membuat batik adalah kegiatan yang masih dilakukan di Dalem Hardjonegaran hingga sekarang. Pada puncak kejayaan usaha pembatikan Go Tik Swan, yaitu pada tahun 1960-an, Dalem Hardjonegaran di siang hari tidak pernah sepi dari kegiatan pembatikan.

Kini Dalem Hardjonegaran setiap harinya juga masih mempekerjakan belasan ibu-ibu pembatik meskipun kini pasar batik Go Tik Swan sangat terbatas.***

Editor: Dini Novianti Rahayu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x