Protes kecil terjadi di kota utama Yangon dan di tempat lain, dengan para aktivis mengatakan tiga pengunjuk rasa telah ditangkap, di antara sekitar 150 orang yang telah ditahan sejak kudeta, menurut satu kelompok hak asasi.
Baca Juga: Farmers Protest, Pemerintah India Matikan Jaringan Internet Tuai Kritik Aktivis hingga Selebritis
Para dokter juga menjadi ujung tombak kampanye pembangkangan sipil.
Tapi di negara dengan sejarah berdarah penumpasan demonstrasi, tidak ada pencurahan massa oposisi terhadap kudeta di jalanan.
Tentara merebut kekuasaan pada hari Senin dengan tuduhan penyimpangan dalam pemilihan, menggagalkan transisi Myanmar yang panjang dan bermasalah menuju demokrasi.
Baca Juga: Aksi Massa Petani di India Tuai Sorotan, Amerika Serikat Anjurkan Bangun Dialog
Ternyata, tindakan itu dikecam oleh PBB dan pemerintah Barat, yang meminta junta untuk menghormati kemenangan telak Liga Nasional untuk Demokrasi Suu Kyi.
Penentangan terhadap junta telah muncul dengan sangat kuat di Facebook, platform media sosial utama negara yang mendukung komunikasi untuk bisnis dan pemerintah.
Kementerian Komunikasi dan Informasi mengatakan, Facebook digunakan oleh setengah dari lebih dari 53 juta orang Myanmar, akan diblokir hingga Minggu ini, 7 Februari 2021.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kabupaten Kuningan Jumat, 5 Februari 2021: Pagi Berawan dan Sore Hujan Ringan