Dan Allah berfirman kepada mereka: "Pergilah, kalian semua. Ketika aku mengirimkan petunjuk, siapa pun yang mengikutinya tidak akan memiliki rasa takut atau penyesalan." (Surat Al-Baqarah 2:38).
Adam, bersama Hawa, memulai hidupnya di bumi dia tahu bahwa dia adalah penguasa bumi dialah yang harus mengabadikan, mengolah, membangun, dan mengisi bumi.
Baca Juga: Tunjangan Hari Raya Keagamaan Wajib Dibayar Penuh dan Tepat Waktu, Berikut Ketentuannya
Dia juga orang yang harus punya keturunan dan membesarkan anak-anak yang akan mengubah dan memperbaiki bumi.
Waktu di Bumi terus berjalan, Nabi Adam tumbuh dengan mantap, kemudian Adam dan Hawa menyaksikan kelahiran anak-anak mereka, sepasang kembar, Qabil dan adik perempuannya Iqlima.
Belakangan, Hawa melahirkan anak kembar kedua, Habil dan saudara perempuannya Labuda.
Baca Juga: Ramadhan 2021 Menimbulkan Ketakutan bagi Masyarakat Irak yang Dilanda Krisis
2. Ketidaktaatan Qabil dan kematian pertama:
Allah memerintahkan kepada Adam untuk menikahkan anak dari pasangan pertama dengan pasangan kedua di silang, Qabil dengan Labuda, dan Habil dengan Iqlima.
Adam kemudian memberitahukan perintah Allah kepada anak-anaknya, tetapi Qabil tidak senang dengan pasangan yang dipilih untuknya karena saudara kembar Habil tidak secantik miliknya.