Pengembangan Literasi Keuangan menuju Daya saing pelaku UMKM pada negara Indonesia dan Jepang

7 Maret 2024, 18:38 WIB
/

SABACIREBON - Kelompok (Cluster) Publikasi Riset, Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) dan Inovasi Dosen Tetap 
Di Lingkungan Universitas Widyatama menyelenggarakan pelatihan dengan tema “PENGEMBANGAN literasi keuangan  Menuju Daya Saing Pelaku UMKM Pada Negara Indonesia dan Jepang”.

Acara ini merupakan kerjasama antara Prodi S1 Manajemen Universitas Widyatama, Prodi Magister Manajemen Universitas Padjadjaran dengan Universitas Rikkyo Jepang dengan Tema “Literasi Keuangan  Menuju Daya Saing Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Pada Negara Indonesia Dan Jepang”.

Acara itu dihadiri oleh puluhan pemilik Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), mahasiswa Indonesia dan Jepang yang bertempat di Rikkyo University Japan.

Baca Juga: UMKM hingga Creator Diapresiasi, Shopee Super Awards 2023 Suguhkan 33 Kategori Penghargaan

Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) dilaksanakan dalam bentuk rangkaian program kerja integratif antara Lembaga Penelitian Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Widyatama (UTama), Prodi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prodi Magister Manajemen Universitas Padjadjaran dengan Universitas Rikkyo yang berada di Jepang.

Ketua Cluster yang dipimpin oleh Dr. Dede Hertina, S.E., M.Si. mengatakan, acara ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan skill dari para Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), agar para Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat melakukan inovasi sehingga dapat bersaing dengan para pengusaha lainnya, hal ini dapat meningkatkan keuntungannya pada UMKM tersebut.

Kegiatan ini dilaksanakan secara integratif dan berkesinambungan menjadi sebuah kegiatan wajib bagi para dosen sebagai pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah adalah sebagai bisnis yang dijalankan individu, rumah tangga, atau badan usaha ukuran kecil.

Baca Juga: Hasil Riset Terbaru INDEF: Kampus UMKM Shopee Program Pelatihan Paling Popule

Penggolongan UMKM lazimnya dilakukan dengan batasan omzet per tahun, jumlah kekayaan atau aset, serta jumlah karyawan. Sedangkan usaha yang tak masuk sebagai UMKM dikategorikan sebagai usaha besar, yakni usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari usaha menengah, yang meliputi usaha nasional milik negara atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia.

UMKM memiliki peranan sangat penting dalam perekonomian negara. Ini karena sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah penyumbang PDB terbesar, paling banyak menyerap lapangan kerja, serta relatif tahan terhadap krisis keuangan. Sebagai contoh, Indonesia pernah diterpa krisis ekonomi hebat pada tahun 1998 yang membuat perusahaan-perusahaan besar tumbang.

Namun saat krisis ekonomi tersebut, sektor UMKM banyak yang tetap bertahan. Aktivitas roda ekonomi dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia justru menjadi penyelamat negara yang sedang berada dalam kondisi terpuruk.

Baca Juga: Commerce Bersaing Ketat di Akhir Tahun 2023, Mana yang Jadi Pilihan Utama Brand Lokal dan UMKM?

Pengembangan literasi keuangan  merupakan bagian dari upaya komunitas UMKM untuk meningkatkan menuju daya saing pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sehingga pemahaman dan keterampilan anggotanya dalam mengelola keuangan yang berkaitan dengan bisnis mereka.

Dalam acara itu, para para peserta yang mengikuti kegiatan sebanyak 34 orang dari Indonesia dan beberapa orang dari Universitas Rikkyo yang dipimpin oleh Profesor of Graduate School of Business yaitu Prof Mitsuhiko Kataoka,Ph.D. Salah satu Prof dari Universitas Rikkyo diantaranya berbiacara tentang topik fungsi pemerintah lokal, dan praktik manajemen sumber daya manusia kontemporer yang memberikan pandangan langsung tentang pentingnya keuangan global Jepang.

Pada kesempatan ini para peserta juga melakukan kunjungan ke Bursa Saham Tokyo (Tokyo Stock Exchange) adalah bursa saham yang terletak di Tokyo, Jepang.

Baca Juga: Fashion & Beauty Sangat Diminati, Brand Lokal dan UMKM Untung Besar di Shopee 12.12 Birthday Sale

Didirikan pada 15 Mei 1878, dan perdagangan dimulai di sana pada 1 Juni pada tahun yang sama.

Bursa ini ditutup selama Perang Dunia II; setelah pengorganisasian kembali, perdagangan dilanjutkan pada 16 Mei 1949. Pada 18 Januari 2006, akibat dugaan penggelapan uang di perusahaan Internet besar bernama Livedoor, terjadi penjualan saham besar-besaran yang mengakibatkan Tokyo Stock Exchange untuk pertama kalinya ditutup lebih awal karena volume perdagangan pada hari tersebut telah mencapai jumlah yang hampir melampaui kapasitas sistem komputer di Tokyo Stock Exchange sebesar 4,5 juta perdagangan per hari.*** 

 

 

 

 

 

 

Editor: Nurhidayat

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler