Tuai Pro dan Kontra, Pelaksanaan Program 'Kampus Merdeka' Menerima Respon Positif dari Kemendes

9 Februari 2020, 13:48 WIB
MENTERI Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar memberikan kuliah umum di Unim.* /Antara//

PIKIRAN RAKYAT - Seperti diberitakan sebelumnya bahwa program "Kampus Merdeka" akan dilakukan dalam waktu dekat ini. 

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar  bekerja sama dengan perguruan tinggi melaksanakan program tersebut.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs resmi Antara, pelaksanaan Kampus Merdeka mendapat respon positif dari Kemendes.

Baca Juga: Menjadi Destinasi Favorit Wisatawan Malaysia, Citilink Buka Penerbangan Bandung-Kuala Lumpur

Ia mengatakan bahwa program tersebut dilakukan untuk mengajak para mahasiswa keluar lingkungan kampus untuk membuka cakrawala baru.

Hal tersebut diungkapkan oleh Halim pada kuliah umum yang digelar di Universitas Negeri Manado (Unima) di Tondano, pada Jumat 7 Februari 2020. 

Untuk menyukseskan program tersebut, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

Baca Juga: Adanya Dugaan Pelanggaran Wisata di Lembang, Walhi Jawa Barat Dorong Dilakukannya Moratorium Perizinan Pembangunan di KBU

Respon yang diberikan oleh Nadiem pun sudah baik dan hingga kini diketahui sudah ada beberapa perguruan tinggi yang bekerja sama.

Halim menjelaskan sejumlah kegiatan bisa dimanfaatkan para mahasiswa yang ingin mengikuti program tersebut dan terjun langsung di desa-desa.

Mahasiswa pun dapat melakukan riset, kegiatan wirausaha, serta studi proyek independen. 

Dengan program tersebut, kampus akan kembali pada akar budaya yang ada di desa serta nantinya akan berperan dalam menjaga keutuhan serta pluralisme.

Baca Juga: Gelontorkan Dana Sebesar 30 Miliar, Ridwan Kamil Berharap Jalan Suryakencana Menjadi Ikon di Bogor

Dengan adanya program tersebut, Halim juga mengajak untuk mewujudkan Indonesia yang maju dengan diawalinya Desa yang sejahtera. 

Sementara itu Rektor Unima Profesor Paulina Runtuwene mengatakan pihaknya akan mengambil bagian dalam pembangunan desa yakni dalam bentuk memberikan pengalaman bagi para mahasiswa untuk ikut membangun desa melalui kuliah kerja nyata atau KKN.

Ia berharap, sinergitas antara Kemendes dan Unima bisa menjadi upaya untuk membangun peradaban desa bukan hanya KKN, tapi juga penelitian dan pemanfaatan teknologi tepat guna.***

 
Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler