Wakili Kemenpora Ungkapkan Duka Cita, Sesmenpora Hadiri Pemakaman Legenda Bulutangkis Tati Sumirah

- 15 Februari 2020, 12:11 WIB
MANTAN atlet bulu tangkis nasional Tati Sumirah (kanan).*
MANTAN atlet bulu tangkis nasional Tati Sumirah (kanan).* /ANTARA/

 

PIKIRAN RAKYAT – Bulutangkis Indonesia kembali kehilangan sosok atlet legenda negeri. Ialah Tati Sumirah yang menghembuskan nafas terakhirnya di RSUP Persahabatan.

Almarhumah Tati Sumirah diketahui meninggal dunia karena penyakit gula darah tinggi dan permasalahan paru-paru yang dideritanya.

Dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com melalui situs resmi Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, saat mendengar kabar duka meninggalnya almarhumah Tati Sumirah, Sesmenpora Gatot S Dewa Broto segera melayat ke rumah duka untuk ikut menyolatkan dan mengantarkan almarhumah ke peristirahatan terakhirnya.

Baca Juga: Situs Asing Sebut Tiongkok Akan Bunuh Massal Pasien Virus Corona demi Selamatkan Umat Manusia, Faktanya Berbeda

Saat itu, kehadiran Sesmenpora ditujukan untuk mewakili Menpora yang masih berada di Papua. Sehingga dengan kesigapannya, Sesmenpora berangkat menuju kediaman almarhumah.

"Saya pribadi dan mewakili keluarga besar Kemenpora mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya almarhum ibu Tati Sumirah. Beliau adalah salah satu legenda dan pahlawan bulutangkis Indonesia.

"Banyak prestasi-prestasi besar yang dilahirkan oleh almarhum Tati Sumirah untuk mengharumkan bangsa ini," tutur Sesmenpora saat memberikan sedikit sambutan di rumah duka.   

Baca Juga: Sektor Pariwisata Bantu Dongkrak Perekonomian Jawa Tengah, Ganjar Pranowo Dapat Pujian Sebagai Gubernur Inovatif

Tati Sumirah dikenal sebagai satu-satunya tunggal putri yang menyumbangkan poin untuk Indonesia dalam ajang Uber Cup 1975. Namun karir bulu tangkisnya dimulai beberapa tahun sebelum itu. Tepatnya pada saat ia memasuki klub PB Tangkas.

Tati mulai merasakan juara saat ia mengikuti ajang internasional di Singapore Open 1972. Sebagai tunggal putri, ia berhasil memperoleh posisi runner-up. Begitu pun sebagai ganda putri, sama-sama menyabet posisi runner-up.

Lalu, karirnya makin menanjak saat Tati memperoleh medali perunggu dalam Asian Championship 1971 dan medali perak dalam ajang Asian Games 1974. Sampai akhirnya, karir Tati mencapai puncak saat menjadi salah satu anggota tim Indonesia pada kejuaraan Piala Uber 1975.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Usul Penutupan Sekolah Akibat Kasus Bullying, Sekum Muhammadiyah: Ini Tidak Adil

Disana pula, Tati menjadi satu-satunya tunggal putri yang menyumbangkan poin untuk Indonesia. Tati Sumirah bersama lima pebulutangkis lainnya sukses mempersembahkan Piala Uber untuk pertama kali bagi Indonesia usai menundukkan Jepang dengan skor 5-2.

Tim Uber Indonesia sendiri menjadi juara Piala Uber untuk pertama kalinya setelah mengalahkan Jepang yang saat itu berstatus sebagai juara bertahan. Final Piala Uber yang pertama kalinya dimenangkan Indonesia berlangsung di Istora Senayan pada 6 Juni 1980.

Lima tahun setelahnya, Tati Sumirah juga meraih medali perunggu dalam ajang Kejuaraan Dunia 1980. Sebelum pensiun, Tati sempat mengikuti Uber Cup kali kedua di tahun 1981 dan berhasil memenangkan medali perak.

Baca Juga: Kalahkan Tim Putri Indonesia di Babak Perempat Final BATC 2020,  Bukti Jepang Tak Mau Pasrah Usai Tim Putra Gugur Melawan Thailand

Setelah memutuskan pensiun di tahun 1981, Tati sempat ditawari sebagai pelatih di klub PB Tangkas yang membesarkan namanya, tetapi ia menolak karena merasa belum andal. 

Kemudian, Tati memilih menghabiskan waktu sebagai kasir di sebuah apotek di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Lalu Rudi Hartono memberikan pekerjaan di perusahaan oli.

Terakhir kali, ia terlihat hadir dalam ajang nasional ialah saat torch relay Asian Games 2018 di Yogyakarta. Setelahnya ia memutuskan beristirahat dengan tenang di peraduan-Nya pada Kamis, 13 Februari 2020.***

 

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kementerian Pemuda dan Olahraga


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah