Network
PR CIREBON - Eko Maung ikut menanggapi aksi-aksi Bobotoh yang mengaku kecewa dengan Persib.
Eko Maung pun menyebut aksi Bobotoh pada Persib itu karena adanya krisis kepemimpinan.
Eko Maung juga menyinggung sosok pangilma Persib, Ayi Beutik, yang membuat Bobotoh kehilangan arah.
Baca Juga: 10 Makanan Tinggi Tembaga yang Baik untuk Kesehatan, Salah Satunya Lobster
"Sepeninggal almarhum Ayi Beutik tak ada lagi figur yang gestur dan arah pemikirannya untuk Persib diikuti oleh seluruh segmen Bobotoh yang begitu banyak dan dinamis," tulisnya.
Menurutnya, Bobotoh saat itu memiliki posisi kuat, sehingga manajemen selalu khawatir jika ada pernyataan yang keluar dari Ayi Beutik.
Eko Maung menyebut, sosok Ayi Beutik memiliki caranya sendiri untuk 'mengkritisi' manajemen Persib.
Namun, sepeninggal Ayi Beutik, ia menilai banyak Bobotoh yang justru melontarkan pendapat yang terlalu tajam.
"Namun kini Bobotoh saling berbeda pendapat terlalu tajam, mereka kehilangan sosok yang dipercaya akan bisa mewakili aspirasi," sambungnya.
Hal itu membuat manajemen seolah menjadi menyepelekan kehadiran dan tidak menganggap adanya Bobotoh.
Baca Juga: Yuk Kenali 7 Pose Yoga yang Mudah untuk Menambah Sistem Imun dalam Tubuh!
Baca Juga: Anak Nia Daniaty Jalani Pemeriksaan Hari Ini Terkait Dugaan Penipuan CPNS
Ia berpendapat, harus ada satu orang yang menjadi sosok pemimpin demi menampung kritik yang berbeda-beda tersebut.
Eko Maung juga menyinggung soal aksi Bobotoh beberapa waktu lalu yang justru menjadi boomerang bagi pemain Persib.
Ia menilai, aksi Bobotoh tersebut membuat pemain Persib justru tertekan dan tidak berani menatap mata pendukungnya.
Di akhir unggahannya, Eko Maung menyebut aksi Bobotoh di Bandung bisa menjadi alasan dihentikannya Liga 1.
Sebab, dalam aksi tersebut, Bobotoh mengabaikan protokol kesehatan, seperti melepas masker dan membuat keurumunan.***
