Kirab Api PON XX Papua Sarat Akan Motif dan Makna Daerah Papua, Yuk Cari Tahu Artinya!

- 2 Oktober 2021, 17:13 WIB
Arti dan makna mendalam Kirab Api PON XX Papua.
Arti dan makna mendalam Kirab Api PON XX Papua. /Dok. KONI Jawa Barat

PR CIREBON – Tifa Obor Api, kirab api PON XX Papua yang sarat akan makna dengan segala macam motif didalamnya.

Perlengkapan obor api dalam setiap acara olahraga merupakan ornamen yang tidak dapat dipisahkan. Seperti pada PON XX Papua, kirab api pada acara Pekan Olahraga Nasional ini pun tidak bisa dipisahkan.

Ornamen kirab api pada PON XX Papua kali ini memiliki bagian yang kreatif dan unik. Desain yang memiliki bagian obor, tungku, dan lentera api mencerminkan karakter dan kekayaan budaya tanah Papua.

Baca Juga: Sebut Soal Kelahiran sang Buah Hati, Lesti Kejora Ungkapkan Hal Ini untuk Keluarganya

Dasar ornamen obor api kali ini menyerupai bentuk tifa. Tifa adalah alat musik tradisional masyarakat Papua dari wilayah pesisir, dataran rendah, hingga daerah pegunungan di Tanah Papua.

Tifa yang merupakan alat musik tradisional kebanggaan Bumi Cendrawasih dipercaya memiliki arti yang mampu menyatukan semua elemen masyarakat.

“Desain awal saya buat dengan model sederhana sebanyak lima model, hingga akhirnya pilihan jatuh ke bentuk tifa,” tutur Reza Pamungkas selaku pembuat desain obor api PON XX Papua di Jayapura, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Indonesia.go.id.

Baca Juga: Ini Dia 5 Bahan Alami untuk Meredakan Sakit Kepala dan Mual, Mudah Anda Temukan di Rumah!

Obor dengan model alat perkusi tradisional yang disebut alat musik tifa ini memiliki beberapa alasan dan filosofi sesuai dengan budaya Papua.

"Ada ornamen alam dan budaya mulai dari motif ular, alat tusuk hidung dari suku Asmat, semua tertera di tifa yang menjadi obor PON Papua," ujarnya Reza.

Reza Pamungkas mengaku dalam memilih desain model tifa ini tak asal-asalan dan melalui pengkajian yang mendalam, melibatkan antropolog dan kurator muda dari museum Universitas Cendrawasih, Enrico Kondologit.

Baca Juga: 5 Permainan Tradisional Indonesia Mirip Squid Game, Salah Satunya Gobak Sodor

Ada tiga makna penting yang terdapat dalam obor tifa ini, terutama menyangkut kehidupan sehari-hari masyarakat Papua dan bagaimana menyatukan perbedaan dengan mendengar bunyi tabuhan tifa yang memanggil orang untuk berkumpul merayakan pesta kemenangan maupun perdamaian.

Obor tifa memiliki motif alam seperti sungai, gunung, gelombang, dan ombak yang menggambarkan wilayah adat dengan arti kerja sama, bekerja, kekeluargaan, harapan, usaha, dan kerja keras. Wilayah tersebut dari Mamta atau Tabi, Mee Pago, dan Lapago.

Motif lipan atau lintah yang terletak dibawah bagian dari obor tifa menggambarkan wilayah adat Ha Anim menandakan kemenangan, dan kemanjuran dalam perang. Seperti wilayah Asmat, Kamoro, dan Malind Anim.

Baca Juga: Hari Batik Nasional, Hilmar Farid: Punya Filosofi dan Simbol Identitas Kita

Dalam budaya adat Saireri dan Domberai memiliki motif ular, pucuk pakis, genemo, dan kelapa yang memiliki arti keuletan dan pertumbuhan.

Motif lingkaran atau Fouw dari Sentani di wilayah Mamta atau Tabi yang berasal dari kura kura (ebeuw) dan burung taon taon atau ulang Papua atau Rangkong Papua yang terdapat di kawasan Melanesia memiliki makna kesuburan, umur panjang, dan sabar.

Motif tusuk hidung ‘Bipane’ memiliki makna kekayaan alam, harapan, kehidupan, dan adaptasi. Motif tusuk hidung dari kulit kerang menyimbolkan kebesaran, kedewasaan, dan tanggung jawab.

Baca Juga: PON XX Papua Resmi Dibuka, Gubernur Papua Menaruh Harapan pada Ajang Nasional Ini

Motif pucuk kelapa dalam obor tifa menyimbolkan kedewasaan seseorang dan tanggung jawab. Serta di ukiran obor tifa terdapat motif Totem atau mata leluhur memiliki simbol pengawasan leluhur.

Warna kuning yang terdapat pada obor PON XX Papua menyimbolkan kemakmuran dan kejayaan wilayah gunung dan pantai.

Obor api tifa yang dinyalakan di Stadion Lukas Enembe merupakan simbol semangat para duta olahraga terbaik tiap daerah yang meraih prestasi sepanjang PON XX Papua berlangsung.

Baca Juga: Simak Peringkat Zodiak yang Paling Insecure Menurut Astrologi

Kirab api PON Papua XX diawali dari area Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Migas (PLTMG) Klamono, Kabupaten Sorong, Papua Barat. Lokasi ini merupakan salah satu ladang minyak dan gas yang memiliki sumur tertua (pompa angguk) yang ada di Indonesia.

Dari sumur migas inilah, api alam tersebut melakukan perjalanan udara, darat, maupun danau melintasi jarak ribuan kilometer. Klamono sendiri di tanah Papua termasuk dalam wilayah adat Doberai.

Api abadi dari Klamono diambil dalam bentuk lentera dan diiringi oleh obor PON lainnya. Setelah sehari diarak di Kota Sorong, obor api PON Papua dibawa mengelilingi lima wilayah adat di Provinsi Papua selama enam hari berturut-turut dari 27 September hingga 2 Oktober 2021.

Kirab Api PON XX dimulai dari Biak (Sareri), Timika (Mee Pago), Wamena (Lapago), Merauke (Anim Ha), Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura (Mamta), dan berakhir di Stadion Lukas Enembe Kabupaten Jayapura.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah