Network
"Tingkat kepemimpinan, gairah yang Anda mainkan dan keyakinan yang Anda miliki di antara skuat, untuk bertarung memperebutkan setiap bola selama 96 menit, lalu belajar bagaimana untuk menang," katanya.
Dituturkan Mikel Arteta, kadang-kadang ada beberapa hal yang harus dikendalikan karena lawan, karena keadaan, karena waktu yang tersisa. Itu adalah proses yang harus jalani tim untuk mempersiapkan pertarungan melawan tim-tim papan atas.
"Setiap pertandingan berbeda dan Anda harus menemukan cara untuk memenangkannya. Ada hal-hal tertentu yang merupakan dasar yang harus Anda lakukan setiap pertandingan. Termasuk kali ini menatap Derby London Utara,” ujarnya.
Baca Juga: Resmi Menikah dengan Vicky Prasetyo, Kalina Ocktaranny Ungkap Harapannya
Sementara itu, pelath Tottenham Jose Mourinho, mengatakan kemenangan dua nol Tottenham lawan Arsenal di pertemuan pertama Liga Inggris bulan Desember 2020 lalu, menjadi suntikan semangat tersendiri untuk kembali menang.
Dituturkannya, supporter pun sangat gembira dengan kemenangan Derby London Utara waktu itu. Namun disayangkannya, tribun stadion akan kosong lagi dikarenakan pandemi Covid-19.
“Sayang sekali ini stadion kosong. Kami ingin bermain di stadion penuh dalam pertandingan besar ini, bahkan saat tandang saya lebih suka bermain di stadion penuh, lebih memacu adrenalin, lebih banyak emosi, saya lebih suka itu,” ujarnya.
Tapi, Jose Mourinho menyebutkan bahwa timnya sudah ia persiapkan untuk beradaptasi sebaik mungkin, bermain di stadion sepi penonton selama pandemi Covid-19.
“Tapi situasi dengan supporter, kandang atau tandang, adalah sesuatu yang tidak ada cara untuk mengganti atau mengimbanginya. Bahkan saat kami di dalam bus, kami merasakan perbedaannya. Anda terbiasa dengan lalu lintas, terbiasa dengan reaksi dari orang-orang di jalan,” ungkap Jose Mourinho.
