Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat 2022 bikin Peserta Kecewa, KONI Jabar Diduga Melanggar Aturan

14 November 2022, 11:58 WIB
Suasana protes peserta cabang olahraga gulat Porprov Jabar 2022, Senin (14/11/2022). /istimewa/

SABACIREBON – Pada Sabtu (12/11/2022), Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat XIV/2022 resmi dibuka. Sejumlah cabang olahraga (cabor) sudah dipertandingkan. Ada juga yang belum.

Beberapa hari setelah pembukaan, terjadi kisruh di sejumlah cabor. Terbaru, datang dari Perserosi atau Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia. Menurut informasi yang dihimpun, peserta Porprov Jabar 2022 untuk nomor skateboard, terjadi masalah.

Hal itu dibuktikan dengan adanya surat dari Perserosi Jawa Tengah (Jateng) yang ditujukan kepada Perserosi Jawa Barat (Jabar), agar mencoret atlet Perserpsi Jateng yang membela Kabupaten Bekasi. Belum tercantum jelas nama-nama atlet yang dimaksud, karena surat tersebut masih belum dipublikasikan.

“Dalam surat tersebut, Porserosi Jateng meminta Porserosi  Jabar agar tidak menyertakan atlet asal Jateng sebagai kontingen Kabupaten Bekasi pada Porprov Jabar 2022,” kata salah satu sumber yang dikonfirmsi, Senin (14/11/2022).

Baca Juga: Peristiwa Langka : Sulastri Irwan Harus Viral Dulu Baru Lulus Jadi Calon Polwan..

Sumber tersebut juga menambahkan, Perserosi Jateng meminta kepada ketua umum Provinsi Jabar untuk menyerahkan atlet mereka, baik di Porprov, maupun PON. Termasuk pembinaan atlet Perserosi, dan lainnya.

“Kami belum tahu suratnya seperti apa. Kalau sudah tahu suratnya, kami akan memberikan tanggapan. Nanti saya cek dulu,” kata Irfan, Humas Porprov Jabar 2022 saat dikonfirmasi, Senin (14/11/2022).

Masalah lainnya datang dari cabang olahraga pencak silat terkait dengan batasan usia atlet yang bertanding. Sesuai babak kualifikasi (BK), atlet yang bertanding adalah usia 17-23 tahun. Namun, jelang pertandingan, batasan tersebut diabaikan.

"Intinya, dari 26 kabupaten/kota peserta Porprov, setidaknya ada sekitar 17 kabupaten/kota yang ingin tetap pada keputusan saat Babak Kualifikasi Porprov tentang usia 17-23, bukan jadi 17-33 tahun," kata sebuah sumber dari salah satu peserta Porprov.

Baca Juga: Mahasiswa Italia Ungkap Kengerian ketika Terjadi Ledakan Bom di Kawasan Ramai Jalan Istiklal Caddesi Turki

Ketidakberesan penyelenggaraan Porprov juga terjadi pada cabor gulat dan tenis meja. Cabor gulat, sempat dilakukan siding Dewan Hakim. Pada cabor tenis meja sempat ditunda pelaksanaannya lantaran ada daerah yang tidak ikut BK memaksakan diri bertanding. Hal ini sempat terjadi protes dari kontingen daerah lain, namun pertandingan tetap digelar dengan kompromi-kompromi yang diduga melukai sportivitas dan menggerus aturan main.

SK  KONI Jabar Nomor 134 yang dijadikan dasar KONI Jabar, pada kenyataannya, memang,  prosesnya tidak jelas dan tidak ada sosialisasi, apalagi penjelasan rinci kepada KONI sebagai orgnisasi olahraga di daerah yang jadi peserta.

“Mestinya KONI Jawa Barat sebagai rumah besar dari cabor, mendengar dan memenuhi keinginan dan harapan anggotanya, bukan malah memerankan diri sebagai pihak yang membuat, melakukan keputusan hanya demi kepentingan kelompok dengan mengabaikan aturan, dan menolak aspirasi anggotanya secara umum. Biang masalahnya bukan KONI kabupaten/kota, bukan cabor, bukan TD (technical delegate), bukan panitia, tapi KONI Jabar. Oleh sebab itu, hanya ada sata kata, lawan!" tegas salah satu pengurus KONI, yang sedang berjuang mengikuti Porprov Jabar.

Baca Juga: Porpov XIV 2022 Jawa Barat: Kabupaten Cirebon Sabet Satu Emas dan Satu Perunggu dari Cabor Gulat

Lebih lanjut dia mengatakan, dukungan Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Barat dalam penyelenggaraan Porprov, jangan sampai dicederai oleh tindakan-tindakan yang tidak sesuai ketentuan dan perilaku tidak terpuji. "Kami khawatir dukungan Kajati hanya sebagai legitimasi pelaksanaan Porprov yang penuh kecurangan," tuturnya.

Dia menambahkan, peserta Porprov berharap, KONI Jabar tidak melegalkan keputusan-keputusan dan kebijakan-kebijakan yang salah hanya karena didampingi oleh Kajati. "Sepertinya KONI Jabar ngotot banget Porprov ini digelar tahun 2022 karena diduga banyak kepentingan internal yang mengindikasikan  bahaya, kalau Porprov ini tidak digelar tahun 2022," beber dia.

Dia menduga, Gubernur Jabar Ridwan Kamil tidak mendukung Porprov digelar tahun 2022. Hal itu terindikasi dengan tidak hadirnya, mulai proses persiapan, hingga pelaksanaan Porprov. "Sekali lagi Kajati hanya sampai dijadikan tameng untuk menutupi semua kecurangan-kecurangan KONI Jabar,” ungkapnya.

Baca Juga: Dukung Ketahanan Energi Nasional, Pertamina EP Lakukan Pengeboran Intensif Sepanjang Tahun 2022

Berita carut-marut Porprov sudah mulai viral dari para cabor. Kesiapan ketersediaan ID Card yang seharusnya ada sebelum dimulainya pertandingan, jadi masalah para kontingen. Kontingen harus berjibaku atau bahkan ribut dulu dengan panitia pertandingan ketika atlet akan bertanding, untuk masuk ke venue.

"Mestinya ID Card sudah selesai jauh-jauh hari untuk kemudahan kelancaran kontingen yang akan berlaga," ujar Sekretaris KONI Kota Cirebon, Sri Maryati.

Kesulitan akses juga dialami wartawan dalam peliputan. Di cabor futsal, wartawan dilarang naik ke tribun VIP. Padahal, di sana adalah lokasi strategis untuk pengambilan gambar.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Porprov Jabar XIV/2022, Muhammad Budiana mengatakan, untuk Perserosi, belum mendapat laporan. Untuk cabor pencak silat, pihaknya meminta agar para kontingen menjaga kebersamaan, seperti pada cabor tenis meja yang mengalami masalah.

“Belajarlah dari dinamika sebelumnya. Kontingen-kontingen harus menjaga kebersamaan,” ucapnya.

Baca Juga: Dukung Ketahanan Energi Nasional, Pertamina EP Lakukan Pengeboran Intensif Sepanjang Tahun 2022

Untuk masalah pada cabor pencak silat, saat ini sedang berlangsung technical meeting (TM). Dia sudah mengirimkan tim untuk membahas secara teknis dengan panitia pencak silat Porprov Jabar 2022.

“Kami harap, SK Nomor 134 bisa dipenuhi seluruh peserta. Hal itu karena belajar dari dinamika sebelumnya (tenis meja, red), jangan sampai merembet ke cabor-cabor lain,” harap dia. (*)

Editor: Agit Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler