PR CIREBON — Angin segar berembus untuk Windy Cantika Aisah, atlet angkat besi Indonesia yang baru saja memenangkan medali perunggu kategori 49 kilogram (108.027 pound) Putri, di Olimpiade Tokyo 2020.
Hal itu dirasakan Windy Cantika Aisah karena pemenang medali emas Zhihui Hou dari Tiongkok diharuskan menjalani tes anti-doping Olimpiade Tokyo 2020.
Atlet angkat besi Tiongkok, Zhihui Hou yang mengantongi medali emas mengalahkan Windy Cantika Aisah di Olimpiade Tokyo 2020 pada 24 Juli 2021 kemarin, akan diuji oleh otoritas anti-doping.
Jika Zhihui Hou gagal tes anti-doping, maka dipastikan Mirabai Chanu dari India akan merebut medali emas yang sebelumnya meraih medali perak.
Dan, Windy Cantika Aisah dari Indonesia sang peraih medali perunggu ini, bisa menyabet medali perak. Kalau medali emas Zhihui Hou digugurkan.
“Zhihui Hou telah diminta untuk tinggal di Tokyo dan tes akan dilakukan. Tes itu pasti terjadi,” tertulis dalam sebuah laporan, dikutip PikiranRakyat.Cirebon.com dari Zenger, Selasa 27 Juli 2021.
Baca Juga: Sembuh dari Covid-19? 5 Makanan Ini Wajib Dikonsumsi Tingkatkan Daya Tahan Tubuh
Zhihui Hou dari Tiongkok memenangkan medali emas pada dengan total angkatan 210 kilogram (462,971 pon) dan menciptakan rekor Olimpiade baru.
Sedangkan, Mirabai Chanu membuka perolehan medali bagi India dengan mengantongi perak di kategori 49 kilogram (108.027 pound) Putri di Tokyo International Forum.
Dan, Windy Cantika Aisah dari Indonesia meraih perunggu dengan total 194 kilogram (427.697 pound).
Baca Juga: Peluk Erat Amanda Manopo, Sang Manajer: Mami Bangga Lihat Manda Sangat Luar Biasa
Mirabai Chanu mengangkat total 202 kilogram (445,334 pon) — 87 kilogram (191,802 pon) dalam merebut dan 115 kilogram (253,532 pon) dalam clean and jerk selama empat upaya suksesnya di seluruh kompetisi.
Aturan Olimpiade mengatakan bahwa, jika seorang atlet gagal dalam tes doping, maka atlet yang telah memenangkan perak, akan diberikan emas.
Diketahui, Mirabai Chanu pergi ke Amerika Serikat sebelum Olimpiade untuk berlatih.
“Keputusan untuk pergi ke AS memiliki peran besar dalam saya memenangkan medali di Olimpiade,” ungkapnya.
“Ada saat ketika semua penerbangan ke AS ditutup karena pandemi Covid-19. Tapi Otoritas Olahraga India dan Perdana Menteri Narendra Modi membantu kami mendapatkan tiket, dan saya bisa sampai di sana,” tuturnya.
“Saya bisa berlatih di A.S. Saya mendapatkan semua dukungan yang diinginkan. Saya ingin berterima kasih kepada semua orang atas dukungan mereka," tuturnya.
Baca Juga: Lucinta Luna Unggah Video Tiru Lisa BLACKPINK, Denny Sumargo: Mirip Kak
"Skema Podium Target Olimpiade membantu saya berlatih dengan kemampuan terbaik saya, dan saya memiliki semua fasilitas terbaik,” katanya lagi.
Sementara, Windy Cantika Aisah adalah Mojang Priangan kelahiran Bandung, 11 Juni 2002.
Sejumlah prestasi dari cabor angkat besi juga pernah diraih oleh Windy Cantika Aisah.
Baca Juga: Pemerintahan Baru Israel Terus Targetkan Untuk Merebut Masjid Al-Aqsa dari Palestina
Antara lain, medali emas IWF Junior World Championship 2021, Tashkent, Uzbekistan. Medali emas Asian Junior Championship 2020, Tashkent, Uzbekistan.
Kemudian, medali emas SEA Games 2019 Filipina. Medali perak Asian Junior Championship 2019, Pyonyang, Korea Utara. Dan, IWF Junior World Championship 2019, Pattaya, Thailand.***