Mengejutkan! Diduga Ada Upaya Pembunuhan dalam Kematian Legenda Sepak Bola Argentina Diego Maradona

22 Mei 2021, 18:50 WIB
Adanya dugaan upaya pembunuhan terhadap legenda sepak bola dunia Diego Maradona. /Pixabay.com/Radoan_tanvir

PR CIREBON - Baru-baru ini muncul kabar mengejutkan publik, terutama bagi para pecinta sepak bola, bahwa sang legenda sepak bola Argentina Diego Maradona terdapat dugaan upaya pembunuhan dalam kematiannya pada November 2020 lalu.

Tujuh orang tenaga kesehatan termasuk psikiater dan perawat yang menjadi terduga upaya pembunuhan terhadap legenda sepak bola dunia berjuluk ‘si Tangan Tuhan’ Diego Maradona.

Dikutip Pikiran-Rakyat.Cirebon.com dari laman Indian Express, Jumat, 21 Mei 2021, dugaan pembunuhan tersebut berdasarkan dari laporan dewan medis yang diberikan kepada jaksa bulan ini.

Baca Juga: Ambisius atau Berempati Tinggi? Tentukan Kepribadianmu dengan Melihat Gambar Berikut

Di dalam laporan tersebut, menyimpulkan bahwa Diego Maradona menderita kesakitan selama lebih dari 12 jam dan tidak menerima perawatan yang selayaknya diberikan oleh tenaga medis yang merawatnya.

Tujuh orang tenaga kesehatan yang merawat Diego Maradona pada hari-hari sebelum ajal kematiannya, diduga melakukan upaya pembunuhan yang tidak disengaja.

Diego Maradona, yang menjadi mega bintang Argentina kala meraih juara di Piala Dunia 1986, meninggal dunia di usia 60 tahun akibat serangan jantung, pada 25 November 2020, di rumah kontrakan, di luar Buenos Aires, setelah menjalani operasi otak dua minggu sebelumnya.

Baca Juga: Memasang Lampu Bernuansa Bendera Palestina, Warga DKI Jakarta Ikut Bersimpati untuk Rakyat di Gaza

Laporan dewan medis yang diberikan kepada jaksa bulan ini menyimpulkan bahwa Diego Maradona menderita kesakitan selama lebih dari 12 jam, tidak menerima perawatan yang memadai dan masih bisa hidup andaikan waktu itu dia mendapat perawatan di rumah sakit dengan benar.

Jaksa pada hari Rabu, 19 Mei 2021, mendakwa ahli bedah saraf Leopoldo Luque dan psikiater Agustina Cosachov, dua pemimpin tim medis Maradona, dan lima profesional kesehatan lainnya atas dugaan upaya pembunuhan yang tidak disengaja.

Kemudian, ikut terlibat juga seorang dokter, seorang psikolog, dua perawat dan seorang koordinator perawat adalah yang lainnya.

Baca Juga: GFRIEND Resmi Bubar Hari Ini, Harga Saham HYBE Malah Mengalami Penurunan

Laporan panel medis mengatakan, "tanda-tanda risiko hidup pasien diabaikan", menambahkan bahwa Diego Maradona "menunjukkan tanda-tanda yang jelas dari periode penderitaan yang berkepanjangan setidaknya selama 12 jam".

Dalam laporan tersebut pula menyebutkan, bahwa perawatan yang diterima Diego Maradona di rumah kontrakan, ".... tidak memenuhi persyaratan minimum" untuk pasien dengan riwayat kesehatannya.

Dan, bahwa Diego Maradona akan masih bisa bertahan hidup jika pada saat itu langsung mendapat "rawat inap yang memadai".

Baca Juga: Merasa Tertuduh, Taiwan Sebut Tiongkok Telah Sebar Informasi Palsu Soal Covid-19!

Sementara itu, Julio Rivas, pengacara ahli bedah saraf Leopoldo Luque, mengatakan awal bulan ini, bahwa hasil forensik medis dari laporan tersebut cacat dan "bias ... tanpa dasar ilmiah".

Diketahui, Diego Maradona pernah mengalami serangkaian masalah kesehatan, yang diakibatkan kelebihan mengonsumsi obat-obatan dan alkohol. Sempat pula, Diego Maradona dikabarkan hampir mati pada tahun 2000 dan 2004.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Indian Express

Tags

Terkini

Terpopuler