Tidak Berizin, Polisi Bubarkan Aksi Penolakan Habib Rizieq Shihab di Kota Solo

- 22 November 2020, 08:58 WIB
Habib Rizieq Shihab
Habib Rizieq Shihab //Instagram // laskar FPI



PR CIREBON - Aksi tolak Habib Rizieq Shihab di kota Solo terpaksa dibubarkan Polresta Surakarta, Jawa Tengah karena tidak berizin tanpa melakukan pemberitahuan kepada pihak kepolisian.

Aksi penolakan tersebut dilakukan oleh Aliansi Warga Kota Solo di Bundaran Gladak, Jalan Slamet Riyadi Solo pada Sabtu 21 November 2020.

"Kami membubarkan kegiatan unjuk rasa ini sebab pengumpulan massa sangat rentan menyebarkan virus Covid-19," kata Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, Sabtu 21 November 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari ANTARA.

Baca Juga: Covid-19 di Kalimantan Timur, Kasus Positif Bertambah Menjadi 251 Orang

Hasil pantauan di lapangan, aksi yang diikuti oleh ratusan orang tersebut dimulai sekitar pukul 14.00 WIB. Sedangkan puluhan petugas kepolisian datang sekitar 20 menit kemudian dan meminta masyarakat yang mengikuti aksi damai tersebut untuk membubarkan diri.

Ia mengatakan penertiban tersebut tidak lepas dari realita bahwa akhir-akhir ini angka persebaran Covid-19 makin tinggi, termasuk juga di kota Solo.

"Oleh karena itu, kami berupaya mencegah kerumunan semacam ini, sama-sama untuk menjaga sebab keselamatan masyarakat merupakan hukum tertinggi," katanya.

Baca Juga: Jadilah Saksi MotoGP Terakhir di 2020, Berikut Link Live Streaming MotoGP Portugal

Terkait hal tersebut, dalam waktu dekat pihaknya juga akan memanggil penyelenggara untuk dimintai keterangan.

"Mereka tidak memberitahukan pada petugas tetapi pada akhirnya menimbulkan kerumunan massa, sebab kerumunan massa sangat rentan menyebarkan Covid-19," katanya.

Sementara itu, Koordinator Aksi Kusumo Putro mengatakan aksi penolakan tersebut dilakukan karena tidak ingin terjadi kegaduhan di Solo akibat kegiatan yang melibatkan HRS.

Baca Juga: Prokes Diklaim Tumpul ke Atas Tajam Ke Bawah, PCNU Kabupaten Cirebon Surati Satgas Covid-19 Nasional

"Selama ini kami lihat HRS menimbulkan kegaduhan. Oleh karena itu, kami juga punya hak melindungi kota kami. Kami tidak anti habib dan anti ormas. Kami hanya anti provokasi dan anti orang-orang yang memecah kami," katanya.

Terkait pembubaran aksi, ia menghargai kepolisian meskipun masih banyak hal ingin disampaikan kepada masyarakat.

"Namun karena dibubarkan, kami mematuhinya. Yang penting pernyataan sikap kami sudah tersampaikan ke publik," katanya.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x