PR CIREBON - Direktur Jenderal KSDAE Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Inung Wiratno mengatakan bahwa proyek 'Jurassic Park' di Pulau Rinca tidak merusak ekosistem komodo.
“Kami tidak merusak apa pun, kami meningkatkan fasilitas dan manajemen pengunjung," kata Inung, dilansir PikiranRakyat- Cirebon.com dari Al Jazeera pada Jumat 13 November 2020.
Inung juga meyakini bahwa proyek ini akan mengubah cara pandang taman nasional di seluruh dunia.
“Kami ingin masuk ke kategori pariwisata premium kelas dunia. Komodo itu seperti panda - sangat dihormati - dan ini satu-satunya lokasi di dunia yang memiliki Komodo,” ujarnya.
Baca Juga: Keinginan Rekonsiliasi Habib Rizieq Terjawab Heran, Moeldoko: Kita Nggak Ada Masalah, Mau Apa ?
Sementara, Kepala Taman Nasional Komodo Kita Awang Nistyantara meyakini bahwa proyek 'Jurassic Park' di Pulau Rinca tidak akan menggangu satwa atau menggangu habitat mereka.
Awang mengklaim bahwa pembangunan proyek tersebut sangat hati-hati dan sangat memperhatikan habitat komodo.
“Pembangunannya dilakukan dengan sangat hati-hati - kami bahkan belum menebang satu pohon pun,” katanya.
Baca Juga: Bantah BLT BPJS Ketenagakerjaan Termin 2 Ditunda, Menaker Ida: Tidak Benar, Sudah Disalurkan
Walaupun demikian, Subardja, seorang pekerja di taman komodo sebagai pemandu, mengatakan beberapa komodo tampak terganggu dengan suara pembangunan yang sedang berjalan.
“Ada beberapa perubahan di sini, jadi kami pemandu telah ditugaskan untuk melindungi para pekerja (juga komodo). Komodo mungkin merasa ruang mereka agak terbatas," katanya.
“Mereka tidak terbiasa dengan alat berat, jadi ketika mereka terlalu dekat, kami berusaha menjauhkan komodo (dari titik pembangunan).”
Baca Juga: Hampir Dilupakan Orang Tapi Dikhawatirkan WHO, Kenaikan Kasus Campak setelah Lonjakan Tahun Lalu
Sebelumnya, Indonesia sedang membangun dermaga 'berbentuk Y' (untuk meniru lidah khas naga) dan infrastruktur wisata lainnya di habitat komodo di Pulau Rinca.
Komodo dapat tumbuh sepanjang tiga meter (10 kaki) dan berat sebanyak 166kg (366 pon), hidup dari hampir semua makanan, mulai dari tikus kecil hingga kerbau.***