Megawati Sebut Jakarta Amburadul, Guru Besar UNJ: Refleksi dari Harapan Presiden Soekarno

- 12 November 2020, 11:39 WIB
Megawati Soekarnoputri baru-baru ini melayangkan kritik pada DKI Jakarta.
Megawati Soekarnoputri baru-baru ini melayangkan kritik pada DKI Jakarta. //ANTARA/


PR CIREBON – Sebelumnya, Ketua Umum PDIP sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri menyebut bahwa saat ini kondisi DKI Jakarta menjadi kota yang amburadul.

Menurutnya, Jakarta seharunya menjadi 'Kota Mahasiswa' atau City of Intellectual seperti dirumuskan oleh Universitas Negeri Jakarta. Namun, hanya Semarang, Solo dan Surabaya yang menjadi city of intellectual versi UNJ.

"Persoalannya, sekarang saya bilang Jakarta ini menjadi amburadul, karena apa, ini tadi seharusnya city of intellect ini dapat dilakukan tata kotanya, masterplan-nya, dan lain sebagainya," kata Mega saat berbicara dalam acara 'Dialog Kebangsaan: Pembudayaan Pancasila dan Peneguhan Kebangsaan Indonesia di Era Milenial' yang disiarkan secara daring pada Selasa, 10 November lalu.

Baca Juga: Henry Yosodiningrat Mendesak Polri Lanjutkan Proses Hukum Habib Rizieq Shihab

Menurut Megawati, para kepala daerah bisa membangun kotanya menjadi city of intellectual atau kota yang berilmu pengetahuan karena mereka selalu diajari di PDIP. Megawati meminta kepala daerah dari PDIP membangun daerahnya tanpa meninggalkan kecerdasan warganya.

Sementara itu, Guru Besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Hafid Abbas menyatakan bahwa apa yang disampaikan Megawati tersebut adalah refleksi dari Presiden pertama Indonesia, Soekarno, pada 15 September 1953 yang meresmikan prasasti pendirian UNJ di Rawamangun, Jakarta Pusat, tentang Kota Mahasiswa.

"Karena Jakarta tidak mencerminkan nafas intelektual, karena setiap 15 menit terjadi kasus pencopotan, pencurian, dan perkelahian di Jakarta," kata Hafid pada Kamis, 12 November, dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com dari RRI.

Baca Juga: Polri Panggil Ahli OJK dan PPATK Terkait Kasus Raibnya Uang Nasabah Maybank

Oleh karena itu, Hafid mengajak semua pihak untuk melakukan terobosan yang fundamental dari kritikan yang dilayangkan oleh mantan Presiden kelima, Megawati, untuk menata Jakarta yang lebih baik.

"Mari kita membangun kebersamaan dengan berprestasi. Jadi ini momentum untuk membangun kebersamaan untuk kebesaran Ibu Kota kita semua," katanya.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x