Network
PR CIREBON – Budaya buang sampah sembarangan yang masih saja terus ada, membuat pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mengatasinya. Selain karena berakibat banjir, pencemaran lingkungan pun akan terjadi.
Salah satu pemberitahuan agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan adalah di jembatan Gladag Koning dan jembatan Rongirong di Desa Aengbaja Kenek, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
"Untuk kedua lokasi tersebut sering kali saya lihat warga melintas membawa sampah dan melemparkannya dari kendaraan," kata Hambali pada Rabu 4 November 2020, seperti dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.
Baca Juga: Indonesia-Turki Bersatu Kecam Presiden Prancis, MPR: Demi Perdamaian, Tiap Agama Tak Ajak Kekerasan
Alhasil, warga di sepanjang jalan dan jalan raya nasional merasakan bau yang menyengat. Hal ini dikarenakan sampah yang diolah berbeda dengan sampah kering dan sampah basah, termasuk sisa makanan, daging dan bangkai hewan.
"Sering kali warga disini menegurnya, namun tidak mempan karena sampahnya tiap hari menumpuk, karena mereka membuang sampah saat suasana sepi," ujarnya.
Saat ini, Karang Taruna dan pemerintah desa sedang melakukan kegiatan sosial yang unik untuk mencegah masyarakat membuang sampah di lokasi. Misalnya dengan memasang brosur dan spanduk, mereka yang membuang sampah di lokasi tersebut akan mengalami kesurupan.
Baca Juga: Jangan Sampai Terlewat, Berikut Jadwal Pemilu Presiden Amerika Serikat 2020
"Kita tegur ternyata tetap bandel, makanya kita takut-takuti bahwa akan kesurupan, karena ditempat pembuangan sampah ini berdampingan dengan lokasi kuburan tua," kata Moh Subandi, anggota Badan Permusyawaratan Desa setempat.
"Ini bukan kali pertama kali ada peringatan. semoga dengan cara ini mereka bisa sadar, agar sampahnya dibuang ke tempat pembuangan sementara-TPS dan tempat pembungan akhir sampah TPS," jelasnya.***
