Demo Tolak UU Ciptaker di Jakarta Usai, Sebanyak 398 Ton Sampah Menjadi PR Petugas Kebersihan

- 9 Oktober 2020, 15:31 WIB
Petugas Kebersihan.*
Petugas Kebersihan.* /

PR CIREBON - Aksi demo penolakan Omnibus Law atau UU Cipta Kerja yang berlangsung pada Kamis, 8 Oktober 2020 kemarin menyisakan begitu banyak tumpukan sampah. 
 
Berdasarkan catatan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, terdapat sekitar 398 ton sampah yang terkumpul usai demo besar-besaran tersebut.  
 
Ratusan ton sampah tersebut didapatkan usai kerusuhan yang terjadi di beberapa titik di Ibu Kota. 
 
 
“Sudah kita kumpulkan. Sampah yang terkumpul 398 ton,” ungkap Kadis LH DKI Jakarta Andono Warih, pada Jumat, 9 Oktober 2020 sepeti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari PMJNews.
 
Ditambahkan Andono, sampah tersebut dikumpulkan dari seluruh wilayah DKI yang terjadi kericuhan. Sampah terbanyak berada di Jalan MH Thamrin arah kota dan Jalan MH Thamrin arah Blok M.
 
“Ini keseluruhannya ada di Jakarta. Tapi kemarin kan yang paling krusial itu Bundaran HI ke arah Kota dan Bundaran HI ke arah Blok M. Ini yang paling krusial tapi intinya seluruh wilayah tetap kita jaga kondusifitasnya,” ucapnya lagi. 
 
 
Humas Dinas LH DKI Jakarta, Yogi menjelaskan, sampah yang terkumpul termasuk dengan jenis sampah dari sisa kebakaran dan puing-puing. Selain itu, ada juga pecahan-pecahan kaca ikut terangkut.
 
“Sisa kebakaran, kaca dan puing,” singkat Yogi.
 
Usai demo mereda, dibutuhkan 12 unit road sweeper atau mobil penyapu jalan otomatis, 12 pick up, 20 unit truk sampah anorganik, truk sampah typer 30 unit untuk mengangkut sampah-sampah tersebut. 
 
 
Selain itu, ada juga total 1.100 petugas penyedia jasa lainnya perorangan (PJLP) yang turut membersihkan.
 
Humas Dinas LH DKI mengaku, perkara sampah ini menjadi PR (red, tugas) berat bagi petugas kebersihan usai aksi demo besar besaran kemarin.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x