Felix Siauw: Khilafah adalah Metode, Bukan Berarti Menghilangkan Indonesia

- 4 November 2020, 08:23 WIB
Ustaz Felix Siauw, dan Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun, tangkap layar Youtube/Refly Harun
Ustaz Felix Siauw, dan Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun, tangkap layar Youtube/Refly Harun /



PR CIREBON - Ustaz Felix Siauw meyakini bahwa khilafah adalah bagian daripada ajaran Islam. Khilafah ini adalah sebuah konsep, kalau ada yang mengatakan tidak ada kata khilafah di dalam Al-Quran, jawabannya benar, sebagaimana tidak semua ajaran Islam itu harus termaktub atau tertulis dalam Al-Quran, Selasa, 3 November 2020.

Pernyataan tersebut diberikan Felix Siauw ketika ditanya oleh Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun, apakah percaya dengan khilafah.

"Kalau kita bicara tentang khilafah, khilafah ini adalah sebuah konsep, kalau ada yang mengatakan tidak ada kata khilafah di dalam Al-Quran, jawabannya benar, sebagaimana tidak semua ajaran Islam itu harus termaktub dalam Al-Quran," kata Felix Siauw dalam akun Youtube Refly Harun.

Baca Juga: Disinggung Sikapnya yang Dulu kepada Veronica Koman, Mahfud MD: Ya Memang Sampah Datanya

Felix melanjutkan ada asal kata yang sama dari khilafah dalam Quran, yaitu ketika Allah berfirman, bahwa Allah menjadikan manusia sebagai khalifah di atas muka bumi.

"Khalifah itu adalah pelakunya, subjeknya, sedangkan khilafah ini adalah metode dalam melakukan tugasnya. Bisa dikatakan dalam Al-Quran itu bagaimana cara sang khalifah itu melakukan tugas, itu adalah dengan prinsip-prinsip ilahiah. Prinsip-prinsip ilahiah ini yang dinamakan dengan khilafah," ujarnya.

Felix memberikan contoh kalau menjadi ayah yang baik, mencari nafkah dengan cara yang baik, memperlakukan anak dengan cara yang baik, mendidik anak dengan cara yang baik, bisa dikatakan bahwa itu sudah menjadi seorang khalifah, yang menerapkan prinsip-prinsip khilafah dalam ranah pendidikan.

Baca Juga: ISIS Klaim Serangan di Wina Austria sebagai Tanggung Jawabnya

"Jadi khilafah itu adalah cara kerjanya khalifah, tidak ada urusan dengan anda cinta NKRI atau tidak. Kalau kita bicara tentang sebuah sistem pemerintahan, itu yang sekarang dikenal dalam bahasan para ulama. Makanya para ulama itu ketika membahas tentang khilafah, dia menjadi khusus kepada sebuah sistem pemerintah yang menerapkan prinsip-prinsip keilahiahan," ucap Felix.

Jadi bisa dikatakan kalau ini adalah sebuah konsep seperti Pancasila tapi dalam level yang lebih besar, lebih mondial penerapannya, tuturnya.

"Kalau saya melihat lebih kepada apakah seorang muslim itu memberikan loyalitasnya kepada Allah atau selain Allah," kata Felix.

Baca Juga: Jokowi Teken Omnibus Law, Rocky Gerung: 1.187 Lembar Kejahatan Diselundupkan di Malam Hari

Kalau meyakini apa yang di dalam Islam pasti benar, apapun yang diterapkan di dalam Islam itu akan menghasilkan manfaat, maka apapun yang diperintahkan oleh Allah dalam syariat itu pasti akan memberikan efek positif pada manusia.

"Bagaimana cara Islam memanusiakan manusia, Barat menawarkan konsep kemanusiaan, timur menawarkan konsep kemanusiaan, Islam menawarkan konsep kemanusiaan," katanya.

Felix menjelaskan bahwa dalam khilafah konsep kemanusiaan itu diatur di dalam Al-Quran.

Baca Juga: Felix Siauw: Saya Percaya Pancasila, Apa Mencurigai Termasuk bagian dari Pancasila?

"Kalau kita percaya bahwa Allah menurunkan Al-Quran pasti baik dalam mengatur manusia, begitupun khilafah pasti tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang selama ini baik bagi Indonesia. Tetap ada teritorialnya, bukan berarti kita menghilangkan Indonesia," urainya.

Faktanya, daerah Yogyakarta dulu itu sebelum adanya Indonesia, Mataram, itu sangat dekat sekali dengan kekhalifahan Usmani, dan itu tidak menjadikan Mataram hilang identitasnya, Felix mengungkapkan. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Youtube Refly Harun.

"Kita sangat menginginkan dilaksanakannya kebiasaan lama Indonesia, bahwa budaya Indonesia itu kalau mereka tidak sepakat dengan segala sesuatu, harusnya didiskusikan, jangan dihakimi atau dilaporkan ke polisi, atau jangan kemudian dia menyimpulkan tapi sesukanya," katanya.

Baca Juga: Lelah Mengkritik Pemerintahan Jokowi, Rocky Gerung Sebut 'Ada Rencana Kejahatan, Jokowi Sudah Lemah'

Indonesia itu sudah cukup banyak mengenal perbedaan, dan mengambil pelajaran dari perbedaan-perbedaan.

Felix menuturkan kalau dulu pernah ada pembakaran mushola Kyai Ahmad Dahlan, karena perbedaan pendapat.

"Lalu bagaimana cara menyelesaikan? dicari persamaan, bahwa orang muslim itu selama sama kiblatnya, selama sama-sama bersyahadat, rukun imannya ada enam, rukun Islamnya ada lima, maka kita adalah Islam sebelum ada apapun," ucap Felix.

Baca Juga: Gadis Kecil Selamat dari Maut Pasca Gempa di Turki, Tubuhnya Ditemukan dari Reruntuhan Bangunan

Jangankan sesama muslim, sesama yang berbeda pun kita harus mencerminkan sikap kasih sayang. Jangankan makhluk hidup, dengan alam pun atau yang tak bernyawa kita tak boleh semena-mena, atau tak boleh mengeksploitasi alam sesukanya, pungkas Felix Siauw.***

 

Editor: Egi Septiadi

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x