Susah Cari Kerja di Tengah Pandemi Covid-19, Berikut Nasihat Mardigu Wowiek ke Para Pengangguran

- 3 November 2020, 13:08 WIB
Mardigu Wowiek, pengajar aktif di Sekolah Intelejen Negara
Mardigu Wowiek, pengajar aktif di Sekolah Intelejen Negara /Instagram

PR CIREBON - Pengusaha sukses sekaligus pengajar aktif di Sekolah Tinggi Intelijen Negara, Mardigu Wowiek Prasantyo, memberikan nasihat kepada netizen mengenai bagaimana solusi mencari kerja, utamanya kepada lulusan baru di situasi pandemi Covid-19.

Bossman menuliskan, tidak ada solusi konkret dalam mengatasi masalah pengangguran, melainkan perihal mental dan pola pikir. Ia pun menjelaskan bahwa masalah ini adalah masalah klasik yang seharusnya sudah bisa dipahami oleh semua orang.

“Kita hidup di tahun 2020, dua ribu dua puluh, jadi sudah ribuan tahun roda kehidupan manusia berputar. Milyaran manusia sudah mengalami sudah mengalami hidup lalu mati susah senang berat ringan. Jadi sebenarnya gak ada masalah yang spesial. Mungkin baru buat seseorang, tetapi tidak baru buat kehidupan,” tulis Mardigu dalam akun Instagram @mardiguwp, Selasa 3 November 2020.

 Baca Juga: Danone Indonesia Tanggapi Aksi Boikot Produk Prancis: Jangan Gegabah, 15.000 Ribu Karyawan Terdampak

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun resmi Instagramnya, Mardigu atau yang dikenal dengan sapaan Bossman Sontoloyo atau Bossman Mardigu memberikan nasihat dengan perumpamaan permainan sepak bola, terkait pertanyaan dari pengikutnya.

“Ketika anak muda lulus di masa Covid-19, kenyataan hidup otomatis sudah menang 1-0 melawan dia, karena lowongan kerja makin sedikit, perusahaan banyak yang tutup. Kalau dia tidak ada pengalaman  magang kerja/berjualan, dia sudah kalah 2-0. Kalau jaringan pertemanan dia sedikit, kalahnya 3-0. Kalau orang tuanya tidak punya uang untuk kiriman bulanan lagi, dia sudah kalah 4-0. Kalau dia kehilangan semangat, kalah telak 6-0,”

Mardigu menuliskan bahwa situasi pandemic Covid-19 sangat memberatkan, utamanya lulusan baru, dalam mencari pekerjaan. Tapi, bukan tidak mungkin untuk mencari penghasilan. Solusinya satu kata Mardigu, yakni “menyerang”.

 Baca Juga: Jokowi Bebas Pilih Orang Meski BUMN Penuh Titipan, Refly Harun: Kekuasaan Tidak Boleh Semena-mena

“Mereka nggak ada pilihan lain selain menyerang, melakukan segala cara mencetak gol-gol balasan. Gol pertamanya adalah yang terpenting karena membangkitkan semangat. Cara mencetak gol pertama, ia harus mulai menyadari bahwa hidupnya 100% adalah tanggung jawab orang tua ataupun keluarganya. Ia harus sadar bahwa ia adalah pemimpin dari dirinya sendiri. Tidak bergantung pada siapapun kecuali pada dirinya dan Tuhan,” tulis Mardigu.

Setelah gol pertama diciptakan, kata Mardigu, gol kedua bisa didapatkan dengan menyingkirkan sifat gengsi dan malu. Gengsi kerja serabutan, gengsi berjualan, dan gengsi berkumpul kenalan dengan orang baru. Serta buang rasa malu untuk mengekspresikan diri dan malu mengemukakan pandangan di sosial media.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x