Bicara Soal Kepemimpinan di Klub Motor, Nanan Soekarna: Hobinya Sama Itu Pertama, Kedua Silaturahmi

- 3 November 2020, 11:19 WIB
Mantan Wakapolri Nanan Soekarna, Youtube/Bamsoet Channel
Mantan Wakapolri Nanan Soekarna, Youtube/Bamsoet Channel /

PR CIREBON - Mantan Wakapolri yang juga Ketua Umum Harley Davidson Club Indonesia Nanan Soekarna mengatakan, rumus dari tindak kriminal adalah adanya niat dan juga kesempatan. Karena itu, ada ESQ untuk menanamkan soal niatnya, agar lurus dengan kode etik, kesempatan agar tidak butuh sistem, Senin 2 November 2020.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bertanya kepada Nanan Soekarna, kenapa dia tertarik menjadi ketua-ketua berbagai macam klub mobil dan motor.

"Sebenarnya hobi, yang kedua di klub ini kan tidak ada motivasi apapun. Jadi status, pangkat, jabatan siapa dia tidak ada urusan. Hobinya sama itu yang pertama, yang kedua silaturahmi," kata Nanan di akun Youtube milik Bambang Soesatyo, Bamsoet Channel.

Baca Juga: Terlilit Utang, Trump Tak Keluarkan Dana dari Harta Pribadinya Untuk Kampanye

"Silaturahmi tanpa motif apapun, itu kan asyik. Tidak ada politis, membangu brotherhood betul-betul, bersama, bermakna, bermanfaat.," ujarnya melanjutkan.

Dia mengungkapkan banyak orang-orang bertanya untuk apa mengurusi motor atau mobil tua buat dibetulkan kembali. Menurutnya, komunitas mendukung program ekonomi kreatif pemerintah secara tidak langsung.

"Jadi kita ga woro-woro langsung hidup. Yang kedua kita sering kumpul, tahun ini engga, setiap tahun pasti ada event nasional, satu kali kumpul ribuan," ucapnya.

Baca Juga: KSPI Majalengka Meminta UMK Dinaikkan 8.51 Persen, Sekda: Ini Bisa Jadi Bahan Rekomendasi ke Bupati

Nanan mengatakan komunitas yang dia ikuti juga ingin mendukung program pemerintah, nasional dan internasional.

"Kita undang orang luar negeri ke sini, dan juga jangan lupa empat pilar itu sudah menjadi bagian dari komunitas sekarang, itu udah kita wajibkan," kata Nanan.

Empat pilar itu menyangkut bagaimana kita berakhlak, berkarakter, dan nilai spiritual. Dia menjelaskan komunitas ini selalu spiritualisme, nasionalisme, dan entrepreneurship.

Baca Juga: Jokowi Kecewa Lagi karena Luhut dan Bahlil Tak Bisa Penuhi Target, Gertak Reshuffle Kembali ?

"Mas nanan ini adalah penasehat spiritual ketua MPR, dan beliau juga wakil ketua ikatan alumni ESQ. Bagaimana kok tiba-tiba sebagai polisi, wakapolri, jenderal tertarik membawa seluruh anggota polri ikut pendidikan, pembinaan mental dan karakter atau spiritual di SQ itu?" kata Bambang Soesatyo.

"Itu kan kita oleh pimpinan diikutkan ESQ, menyadarkan tentang tadi, ternyata polisi itu ada dua yaitu bad cop dan good cop. Di dunia manapun, pengalaman saya ke Eropa jadi ada bad cop dan good cop. Nah, kebanyakan bad cop itu bukan soal bodoh tapi justru soal spiritualisme, nilai-nilai yang ada di hatinya," urainya.

Nanan mengungkapkan bahwa polisi mempunyai kode etik kepolisian, begitu juga dengan kejaksaan punya yang namanya kode etik kejaksaan.

Baca Juga: Berikut Prakiraan Cuaca Bandung dan Sekitarnya 3 November 2020, Siang Hari Hujan Sebagian Wilayah

"Jadi sebetulnya kalau semua institusi negara ini kembali ke kode etik masing-masing, ga ada masalah pasti," ujarnya.

"Di Kepolisian saya mengalami bahwa semua yang ditindak oleh kita, itu setahun kan kurang lebih 300 orang yang ditindak, tidak ada yang ditindak atau dipecat gara-gara bodoh," kata Nanan melanjutkan.

Mereka yang ditindak itu karena melanggar persoalan yang berkaitan dengan akhlak, nilai-nilai yang salah, karena itu ditanamkan nilai-nilai spiritualisme yang sudah diformulasi di kode etik kepolisian.

Baca Juga: Demo Kedubes Prancis Bernada Pengusiran, Muslim Indonesia: Presiden Macron Harus Minta Maaf!

ESQ, nilai-nilai kepolisian ditanamkan ke hati sanubari, itulah ESQ, metode yang menanamkan nilai-nilai masuk di hati, tuturnya. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Youtube Bamsoet Channel.

"Nilai-nilai kepolisian yang ada di kode etik kepolisian, ditanamkan melalui metode ESQ, masuk di hatinya,itu yang kita coba. Rumusnya kan ada niat, ada kesempatan, jadilah crime. ESQ menanamkan soal niatnya, agar dia lurus dengan kode etik, kesempatan agar tidak ada butuh sistem, prosedur," kata Nanan.

Dia menyatakan kalau yang penting menurut pengalamannya adalah keteladanan. Jika pimpinannya tidak memiliki niat untuk bertindak kriminal, kemudian menjadi teladan anak buahnya, anak buah tidak berani berbuat apa-apa.

Baca Juga: Dua Orang Dinyatakan Tewas Pasca Penyerangan di Wina Tengah, Digambarkan Seperti Aksi Teroris

"Karena itu, mungkin saya di kepolisian memasukkan nilai-nilai kepemimpinan di kepolisian. nilai kepemimpinan yang diemban oleh polisi bintang empat sampai tamtama," katanya.

"Di semua level ada kepemimpinan, ada lima yang bisa dipakai semua, yang pertama harus menjadi tauladan, yang kedua memimpin dengan melayani, yang ketiga menjadi konsultan yang solutif bagi anak buah, yang keempat jamin kinerja anak buah dan kesatuan, yang kelima anti korupsi," kata Nanan Soekarna.***

 

Editor: Egi Septiadi

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x