PR CIREBON - Dampak wabah pandemi Covid-19 di Indonesia telah melumpuhkan banyak perekonomian. Tak sedikit imbas dari wabah ini, beberapa perusahaan terpaksa harus merumahkan pegawainya bahkan hingga terjadi pemutuhan hubungan kerja (PHK).
Pemerintah pun gencar memberikan bantuan baik berupa sembako maupun uang tunai guna membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
Pemerintah menilai bahwa dampak pandemi Covid-19 dipastikan belum sepenuhnya mereda pada tahun 2021. Namun, Bantuan Sosial Tunai (BST) tahun depan dapat dipastikan tidak akan semasif tahun ini.
“Rencananya bansos 2021 (tahun depan) tidak semasif tahun ini," tutur Menteri Sosial Juliari P. Batubara, Minggu 1 November 2020, yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.
Baca Juga: Imam Besar Masjidil Haram: Kami Mengutuk Keras Segala Bentuk Penghinaan
Lanjutnya, pemerintah akan lebih fokus pada program-program pemulihan perekonomian dan vaksinasi Covid-19 secara bertahap dan membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.
"Karena fokus daripada pemerintah sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo adalah pemulihan kegiatan ekonomi dan bagaimana kita mengadakan vaksin,” ucapnya.
Mantan anggota DPR ini juga mengatakan bahwa program vaksinasi ini juga sangat masif dan membutuhkan anggaran yang cukup besar. Sehingga bantuan sosial dari Kemensos akan dikonsolidasikan dan dikurangi.
Baca Juga: Boikot Produk Prancis Menggema, Macron ke Muslim: Saya Dengar Kemarahan, Tapi Tidak Terima Kekerasan
Dijelaskan dia, pemerintah akan melanjutkan program BST bagi masyarakat terdampak pandemi pada tahun 2021 hanya sampai pertengahan tahun depan.