Imam Besar Masjidil Haram: Kami Mengutuk Keras Segala Bentuk Penghinaan

- 1 November 2020, 18:09 WIB
Imam Besar Masjidil Haram, Syeikh Abdurrahman Sudais, Instagram/@haramain_info
Imam Besar Masjidil Haram, Syeikh Abdurrahman Sudais, Instagram/@haramain_info /

PR CIREBON - Karena kebebasan berekspresi merupakan keharusan untuk memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan, yang didasarkan pada penghormatan terhadap perasaan orang lain, kata Imam Besar Masjidil Haram Syeikh Abdurrahman Sudais, menanggapi Islamofobia dan ujaran kebencian yang dilontarkan oleh Presiden Prancis, Emmanuel Macron.

"Lebih jauh lagi, kami katakan atas nama 1,8 miliar Muslim, dengan istilah terkuat dan yang paling keras kami mengutuk segala jenis penghinaan yang ditujukan kepada para Nabi dan Rasul Allah," kata syeikh Sudais, Jumat 30 Oktober 2020.

Hal ini terutama terjadi dalam kasus yang menimpa tuntunan dan rahmat Nabi Allah, yaitu pemimpin dan Nabi kita, Muhammad, semoga Allah memberinya pujian dan perlindungan.

Baca Juga: Hasil Seleksi CPNS Telah Diumumkan Pemerintah, BKN Tegaskan Peserta Terlibat Parpol Otomatis Gugur

Gambar-gambar yang melecehkan dan tindakan yang menghasut tidak lain adalah bentuk terorisme, juga ekstremisme yang menumbuhkan kebencian dan kefanatikan.

Kebebasakan berkespresi bukanlah untuk mengarahkan ejekan hinaan pada pemimpin agama umat lain, atau hal-hal yang dianggap sakral. Sebaliknya, perilaku seperti itu melanggar etika dan kesusilaan, serta tidak dapat diterima.

Karena kebebasan berekspresi merupakan keharusan untuk memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan, yang didasarkan pada penghormatan terhadap perasaan orang lain. Ketika ekspresi melampaui nilai-nilai itu, itu menjadi penghinaan terhadap etika dan kebebasan.

Baca Juga: Formasi CPNS 2021 Mulai Dibahas, Tjahjo Kumolo: Diajukan Sesuai dengan Kebutuhan Riil

Pelanggaran semacam itu memberikan dukungan kepada individu-individu dengan ide-ide ekstremis, yang berusaha menyebarkan suasana kebencian di antara masyarakat dengan nilai-nilai kemanusiaan yang layak. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Instagram @haramain_info

Selain itu, Islam tidak bersalah dari semua hal negatif tersebut, dan juga tidak bersalah dari cap terorisme jenis apapun. Islam adalah agama toleransi, belas kasihan, dan harmoni.

Ajarannya tidak mengandung terorisme, ekstrimisme, penghancuran, ejekan, penghinaan, atau penolakan terhadap utusan manapun yang dikirim Allah.***

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

"Furthermore, we say in the name of 1.8 billion Muslims that we condemn in the strongest and sternest of terms any sort of disparagement directed towards Allaah's Prophets and Messengers. That is especially so in the case of Allaah's Prophet of guidance and mercy: our leader and Prophet, Muhammad (may Allaah grant him commendation and protection). Abusive drawings and inflammatory actions are nothing besides a form of terrorism, as well as extremism which feeds hatred and bigotry. It is not freedom of expression to aim ridicule and mockery at people's religious leaders, or things that people hold sacred. On the contrary, such behaviour violates ethics and decency, and is unacceptable. This is because it is a must for freedom of expression to give due consideration to human values which are based upon respecting the feelings of others. When expression goes beyond those values, it becomes an affront to ethics and freedoms. Such abuses give support to individuals with extremist ideas who seek to spread an atmosphere of hatred among societies with decent human values. Moreover, Islaam is innocent of all those negative things, and it is also innocent of being labelled with any type of terrorism. Islaam is a religion of tolerance, mercy, and harmony. Its teachings do not contain terrorism, extremism, destruction, mockery, insults, or rejection of any Messengers sent by Allaah, the Most Exalted."

A post shared by ???????????????????????????????? (@haramain_info) on

 

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x