"Kemudian, mensyaratkan hasil pemeriksaan RT-PCR negatif bagi pelaku perjalanan. Terutama bagi warga yang baru pulang dari bepergian. Atau warga luar kota yang menginap di Surabaya," ucapnya.
Sementara itu, untuk memaksimalkan upaya-upaya preventif tersebut, Pemkot Surabaya juga mengoptimalkan peran dan fungsi dari Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo.
Baca Juga: Youngjae GOT7 Dituduh Bertindak Bullying saat SMA, JYP Entertainment Rilis Pernyataan Resmi
Menurutnya, hal ini menjadi penting dilakukan dengan tujuan untuk mengendalikan penularan Covid-19 di masyarakat.
"Tentu dengan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap warga yang di karantina atau isolasi mandiri," ujarnya.
Tidak berhenti sampai di situ, bahkan Pemkot Surabaya juga memberikan fasilitas penyediaan sarana isolasi berupa Hotel Asrama Haji (HAH) bagi pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19. Orang Tanpa Gejala (OTG). Sehingga dapat menurunkan risiko penularan di masyarakat.
Baca Juga: Minho Shinee Berikan Cuti Terakhir Wamil, Demi Bantu Melatih Prajurit Junior
Langkah berikutnya, yaitu melakukan monitoring harian. Hal ini juga rutin terus dilakukan khususnya bagi pergeseran status pelaku perjalanan, kontak erat maupun suspek atau probable di masing-masing kelurahan untuk terus mendeteksi dini (early warning sistem) berbasis wilayah.
"Terakhir, melibatkan peran aktif Karang Taruna, PKK, Remas dan organisasi kemasyarakatan untuk menerapkan Program Sehat Mandiri, Bebas dari Covid-19 berbasis keluarga," pungkasnya.***