Janji Buruh Kepada Pemerintah, GBJ: Kami Janji Gelar Aksi Tidak Anarkis hingga 22 Oktober 2020

- 15 Oktober 2020, 14:13 WIB
Demo tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja rusuh di Jakarta, beberapa waktu lalu.*
Demo tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja rusuh di Jakarta, beberapa waktu lalu.* /Twitter
PR CIREBON - Gerakan Buruh Jakarta (GBJ) dipastikan tidak akan melakukan aksi anarkis dalam demo penolakan pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja (Ciptaker).
 
Presidium GBJ, sekaligus Perwakilan Federasi Gabungan Serikat Buruh Mandiri, Natalia menegaskan, buruh di Jakarta tidak pernah melakukan aksi anarkis terhadap aparat kepolisian. 
 
Dengan disahkannya undang-undang Cipta Kerja Omnibus Law oleh DPR, 5 Oktober. Telah mengundang banyak sekali kontroversi politik sehingga beberapa elemen yang merasa dirugikan oleh UU Ciptaker sepakat membuat aksi penolakan.
 
 
Kali ini presidium GBJ, sekaligus Perwakilan Federasi Gabungan Serikat Buruh Mandiri akan menggelar aksi demo penolakan Undang-undang Cipta Kerja Omnibus Law selama tujuh hari kedepan mulai dari hari ini.
 
"Sebenarnya dari awal kita tidak pernah aksi pada anggota (Polisi), karena aksi kita adalah damai. Kita mau suara kita di dengar oleh Presiden dan DPR," tegas Natalia, saat ditemui di KBN Marunda, Kamis 15 Oktober 2020. dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI
 
Maka dari itu, pihaknya pun berharap agar perwakilan pemerintah maupun DPR dapat menerima perwakilan mereka untuk duduk bersama membahas UU Cipta Kerja yang menjadi polemik bagi masyarakat, khususnya kaum buruh. 
 
 
"DPR tidak pernah mendengar kami. Padahal kami ke DPR pada beberapa waktu lalu, agar kami di terima oleh pemerintah DPR sebelum di sahkan. Tapi sampai dengan saat ini setelah sudah di ketok palu, mereka tidak mau mendengarkan kami," ungkap Natalia.
 
Natalia pun mengaku sangat menyayangkan, aksi 8 Oktober kemarin berujung kerusakan dan juga anarkis. Atas kejadian tersebut, Natalia berharap pemerintah lebih mendengarkan apa yang sudah di suarakan oleh elemen masyarakat lain. 
 
"Memang sangat di sayangkan kenapa harus ada anarkis. Tetapi kita juga tidak menutup kemungkinan. Mungkin ada beberapa faktor kenapa sampai mereka melakukan anarkis seperti itu. Pemerintah makanya mendengarkan suara rakyat apasih yang mereka mau," tambahnya.
 
Perlu diketahui, sebagaimana surat pemberitahuan GBJ yang beredar luas, aksi unjuk rasa ini akan digelar secara maraton. Yakni dari hari ini, hingga Kamis 22 Oktober pekan depan.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x