ANAK NKRI Gelar Demo Tolak UU Omnibus Law di Istana, PDIP: Banyak Manfaat Apa Mudharatnya?

- 13 Oktober 2020, 12:02 WIB
Massa Berkumpul di sekitaran Monas
Massa Berkumpul di sekitaran Monas /Instagram @jakarta.terkini

PR CIREBON - Organisasi masyarakat (Ormas) yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti Komunis Negara Kesatuan Republik Indonesia (ANAK NKRI) akan menggelar aksi demonstrasi menolak pengesahan RUU Cipta Kerja pada Selasa 13 Oktober 2020.

Sebelumnya, aksi demonstrasi penolakan UU tersebut telah dilakukan oleh kaum buruh, mahasiswa, dan masyarakat di berbagai daerah pada Kamis, 8 Oktober lalu.

Aliansi yang terdiri dari berbagai ormas besutan Habib Rizieq Shihab itu, di antaranya Persaudaraan Alumni (PA) 212, Front Pembela Islam (FPI), dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama yang akan menggelar aksi menolak Omnibus Law tersebut di depan Istana Negara, Jakarta.

Baca Juga: Prabowo Paham Buruh Paling Terdampak, Tapi Jangan Demo Omnibus Law karena Jokowi Bela Rakyat Kecil

Mengenai hal itu, Arteria Dahlan, Politisi asal PDI Perjuangan, menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak mempermasalahkan unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja yang dilakukan ketiga ormas tersebut.

“Saya pada prinsipnya tidak berkeberatan, silakan saja untuk berunjuk rasa, Indonesia negara demokrasi, kebebasan mengeluarkan pendapat, berserikat, dan berkumpul dijamin oleh konstitusi," tutur Arteria , Senin 12 Oktober 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi.

 “Tapi mohon juga dipikirkan banyak mana manfaat apa mudharatnya?,” ujarnya.

Baca Juga: Syahganda Nainggolan dan Dua Petinggi KAMI Ditangkap, Ini Reaksi Din Syamsuddin

Sebagaimana diberitakan Warta Ekonomi dengan judul ‘ Pasukan Habib Rizieq Cs Geruduk Istana Jokowi, Anak Buah Bu Mega Ketar-ketir...’ Terlebih, lanjutnya, saat ini Indonesia dalam kondisi pandemi Covid-19 di mana kerumunan orang menjadi rentan penularan virus tersebut.

“Saat ini momennya kan kurang pas. Pertama karena pandemi Covid-19. Bayangkan semua pusat keramaian saja aktivitasnya amat sangat dibatasi, tapi justru ada kerumunan kumpulnya titik-titik massa di jalanan. Jadi kan percuma kemarin Jakarta PSBB secara ketat,” katanya.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x