Lawatan Berburu Vaksin Covid-19, Menlu Retno Kunjungi Inggris dan Swiss

- 12 Oktober 2020, 20:49 WIB
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat Press Briefing Virtual, Senin (12/10/2020)
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat Press Briefing Virtual, Senin (12/10/2020) /Jakpusnews.com

PR CIREBON - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berkunjung ke Inggris dan Swiss untuk mendalami kerjasama pengadaan vaksin Covid-19 baik melalui skema bilateral maupun multilateral.

Tujuan kunjungan tersebut adalah untuk mendorong penguatan kerjasama jangka menengah dan jangka panjang antara produsen vaksin dalam negeri dengan mitranya di luar negeri.

“Tujuan utama dari perjalanan ini antara lain mengamankan komitmen dari sumber lain untuk vaksin Covid-19 dalam rangka kerjasama vaksin bilateral,” kata Retno, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Baca Juga: UU Omnibus Law Banyak Ditolak, Puan Maharani: Saya Hormat, Jika Ingin Ajukan Judicial Review ke MK

Menlu Retno yang didampingi oleh Menteri BUMN dan tim Kementerian Kesehatan akan melakukan pertemuan dengan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) serta perwakilan Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) dan Koalisi Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI).

Secara multilateral, Indonesia mengintensifkan komunikasi dengan Aliansi Vaksin GAVI, Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Wabah (CEPI), serta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk membahas inisiatif COVAX.

Ketiga institusi itu merupakan pelopor COVAX Facility, yang dibentuk untuk memastikan akses adil dan merata terhadap vaksin Covid-19 ke lebih dari 140 negara.

Melalui COVAX atau Fasilitas Akses Global Vaksin Covid-19, GAVI bertugas mengoordinasi pengadaan vaksin, sementara CEPI yang memantau riset dan pengembangan calon vaksin.

Baca Juga: Demo Tolak UU Ciptaker Timbulkan Kerumunan, Airlangga: Jika Reaktif, Langsung Dibawa ke RS Rujukan

Lewat inisiatif COVAX, pembelian vaksin Covid-19, jika telah tersedia, akan dilakukan lewat satu pintu yaitu dari Divisi Pengadaan UNICEF di Kopenhagen, Denmark. Hal ini merupakan salah satu sarana pengadaan bantuan kemanusiaan terbesar di dunia.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x