SBY Dituding Dalang Dibalik Aksi Demo Tolak UU Ciptaker, Ini Tanggapan Elit Politik Partai Demokrat

- 11 Oktober 2020, 15:02 WIB
Partai Demokrat.
Partai Demokrat. /

PR CIREBON - Gelombang aksi demo besar-besaran menolak Undang-undang omnibus law Cipta Kerja terjadi di berbagai daerah di Indonesia pada Kamis 8 Oktober 2020 lalu.  

Tak sedikit di beberapa wilayah, aksi demo tersebut berujung ricuh hingga membuat beberapa fasilitas publik pun rusak parah.

Menanggapi aksi demo tersebut, sejumlah pihak menilai bahwa aksi itu didalangi oleh seseorang dan memang sudah direncanakan jauh sebelum UU tersebut disahkan.

Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku, telah mengetahui dalang aksi penolakan UU Ciptaker, dan mengatakan bahwa Pemerintah meyakini, ada tokoh yang menggerakkan dan membiayai aksi massa dari para buruh dan pekerja tersebut.

Baca Juga: Gagal Sampaikan Aspirasi Pendemo Tolak UU Cipta Kerja, Anies : Hanya Jokowi dan Tim yang Bicara

Sedangkan dalam akun @digeeembokFC pada 6-10 Oktober 2020 atau saat demo penolakan UU Ciptaker terjadi di beberapa daerah,  akun ini mengunggah cuitan yang menyudutkan SBY dan Partai Demokrat dengan tagar CikeasBandarDemo, PapaNobitaKebeletKuasa, dan BahayaLatenGuritaCikeas

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi, Politikus PDIP Dewi Tanjung juga menduga bahwa aksi demo tersebut dibayar oleh seseorang.

Melalui unggahan dalam akun Twitternya pada 8 Oktober lalu, Dewi secara terang-terangan mengatakan bahwa pendiri Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membayar orang untuk berdemo terkait penolakan UU Ciptaker.

Mendengar tudingan seperti itu, para kader Partai Demokrat pun naik pitam. Mereka mengancam akan melaporkan si pembuat fitnah itu ke polisi.

Baca Juga: PSBB Anies Dinilai Sudah Tak Relevan, PDIP: Bukan Kendalikan Covid-19, Malah Buat PHK Meningkat

Sebagaimana diberitakan Warta Ekonomi dengan judul "SBY Dituding Otak Demo Tolak UU Ciptaker, Elite-elite Demokrat Kompak Naik Pitam", Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat Ossy Dermawan meminta agar sejumlah pihak tidak asal tuduh.

Ossy juga membuat pernyataan resmi, ia menegaskan, demo penolakan UU Cipta Kerja bukanlah inisiasi Partai Demokrat. Menurutnya, tuduhan seperti itu hanya melecehkan buruh, mahasiswa, dan elemen masyarakat lain yang turun ke jalan.

Ossy mengancam, jika masih ada pihak yang menuduh, Partai Demokrat akan mengambil jalur hukum.

Kata Ossy, Partai Demokrat memang menolak UU Ciptaker. Beda pandangan seperti ini hal yang wajar dalam berdemokrasi.

Baca Juga: Anies Baswedan Kurangi Rem Darurat di PSBB Kali Ini, Sejumlah Sektor Diizinkan Beroperasi Kembali

Wasekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon heran dengan serangan yang dilancarkan warganet kepada partainya. Namun, dia mengingatkan perbuatan itu akan sia-sia.

"Saya hanya ingin mengatakan. Buzzer tak akan pernah bisa mengubah permata jadi batu. Teruskanlah fitnah kalian," pesan @jansen_jsp.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Andi Arief juga bersuara. Kata dia, pernah kejadian mantan presiden di Asean yang turun ke jalan, dan berdampak signifikan terhadap pemerintahan.

"Kalau terus menerus menuduh Pak SBY di belakang aksi mahasiswa dan buruh, lama-lama nanti kami mengusulkan Pak SBY beneran ikut turun langsung aksi bersama masyarakat seperti dilakukan mantan Presiden Filipina. Estrada pernah tumbang lho," kenang @AndiArief.

Baca Juga: Ditonton Lebih dari 100 Juta ARMY, Hari Pertama Konser Virtual BTS Sukses Digelar

Menanggapi aksi demo tersebut, politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik juga punya pengalaman tak kalah hebat.

"Lebih terhormat dituding penguasa ngongkosin demo rakyat. Daripada penguasa diongkosi cukong untuk nginjek rakyat. Begitu saya bilang pada seorang senior, sesaat sebelum Soeharto jatuh, 1998," ungkap @RachlanNashidik.

Sementara itu, Politikus asal PDIP bernama lengkap Dewi Ambarwati ini justru menantang Partai Demokrat.

"Ayo dong, jangan lama-lama. Ditunggu Demokrat somasi Nyai. Aduh Nyai gak sabar nih sebentar lagi masuk TV dan makin ngetop karena Nyai bela bangsa dan negara dari manusia-manusia yang sengaja membuat kegaduhan politik di negara ini. Negara telah dirugikan oleh ulah kelompok pendana demo," tuturnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x