PR CIREBON - Usai RUU Omnibus Law Cipta Kerja sah menjadi Undang-Undang (UU) oleh DPR dan Pemerintah pada 5 Oktober 2020 lalu, beragam polemik dan kontroversi telah terjadi.
Masyarakat yang kecewa dengan DPR ramai-ramai menyindir sikap DPR yang dianggap tak memihak rakyat, hingga melakukan aksi turun ke jalanan sebaga penolakan terhadap UU Cipta Kerja yang dinilai tak memihak kaum buruh.
Ragam aksi turun ke jalan pun telah terjadi sejak resmi disahkan hingga saat ini, di mana aksi tersebut dilakukan merata hampir di seluruh Indonesia, mulai dari kaum buruh hingga mahasiswa.
Baca Juga: Aturan Turunan UU Omnibus Law Diprediksi Berbelit, PMII: Ingin Sederhana kok Bikin Ribet
Di Ibu Kota Jakarta, aksi unjuk rasa berujung ricuh dan anarkis hingga merusak fasilitas umum, seperti halte TransJakarta dan halte MRT.
Namun, yang menjadi perhatian banyak orang adalah ketiadaan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) di Jakarta saat demo besar berlangsung.
Seperti diketahui, orang nomor satu di Indonesia itu bertolak ke Kalimantan Tengah untuk melakukan kunjungan kerja. Namun, ketidakhadirannya justru menuai banyak spekulasi hingga tagar #JokowiKabur meroket di Twitter.
Baca Juga: Obral Janji Menaker Soal Bonus 5 Kali Gaji dalam UU Omnibus Law, PKS: Palsu, Pemanis Biar Diterima
Ketidakhadiran Jokowi pun menjadi perhatian Ekonom senior Indonesia, Rizal Ramli yang menyindir Jokowi di akun Twitter-nya dan meminta Jokowi untuk bertemu dengan massa yang berdemo di Jakarta.