Ia melanjutkan, masuknya Nadiem yang sukses membangun Start-Up berstatus unicorn masih dipertanyakan kinerjanya.
“Publik menilai belum ada gebrakan berarti, terlebih di tengah kegiatan sekolah yang terhenti dan kesulitan masyarakat untuk pembelajaran daring,”ujarnya.
Baca Juga: Beri Amanat HUT TNI ke-75, Presiden Jokowi: Harus Terus Lakukan Transformasi Teknologi
Sedangkan Menteri Kelautan, Edhy Prabowo dikenal karena kontroversinya dengan mengizinkan ekspor lobster dan lembek dalam mengatasi illegal fishing.
Sementara itu, nenteri-menteri lain yang dinilai buruk adalah Menteri Agama Fachrul Razi 0,8%, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki 0,5%, Menteri Pariwisata Wishnutama 0,4%, dan Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah 0,3%.
Lalu ada Menteri Sosial Juliani P Batubara 0,3% dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati 0,2%. Selebihnya masih ada sejumlah nama lain yang hanya dinilai 0,1% dan tidak tahu/tidak menjawab 3,0%.
Baca Juga: Peringati HUT TNI ke-75, Presiden Jokowi: Sinergi Kunci Membangun Kekuatan Pertahanan
Sebaliknya, Dika memaparkan bahwa sejumlah menteri dinilai berkinerja terbaik, yaitu Menteri Keuangan Sri Mulyani 25,3%, Menteri BUMN Erick Thohir 18,8%, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno 13,0%.
Menjelang setahun pemerintahannya, masyarakat meminta agar Jokowi melakukan evaluasi kabinet. 72,8% setuju dilakukan reshuffle kabinet terhadap menteri-menteri yang kinerjanya buruk. Hanya 22,3% yang tidak setuju, dan 4,9% yang tidak tahu/tidak jawab.
Survei Voxpopuli Research Center dilakukan pada 11-20 September 2020, melalui telepon kepada 1.200 responden yang diambil secara acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error survei sebesar ±2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.