"Kami merasa terhormat meluncurkan lebih dari 1.100 gambar resolusi tinggi yang diambil menggunakan kamera kami tentang batik dan tekstil tradisional Indonesia lainnya, seperti ikat, ulos, dan songket,"tutur Amit.
Koleksi tersebut mencakup 900 batik dengan 45 pola baru, 200 tradisi tekstil Indonesia, 23 kisah digital imersif pilihan kurator ahli, dan materi edukasi yang terintegrasi dan dapat diunduh oleh siapapun.
Ini merupakan kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Museum Tekstil Jakarta, Yayasan Batik Indonesia (YBI), dan Kok Bisa.
Baca Juga: Demi Kemajuan Pelayanan Kota Cirebon, Nasrudin Azis Ajukan 4 Raperda Baru
Tak hanya merayakan Hari Batik Nasional 2020, kerja sama ini juga merupakan upaya untuk mendukung UKM batik lokal yang juga terkena dampak negatif dari pandemi Covid-19.
Sementara itu, menurut Ryan Rahardjo, Public Policy dan Government Affairs Manager Google Indonesia, mengutarakan alasan di balik keterlibatan Google merayakan Hari Batik Nasional.
"Google Arts and Culture tidak hanya mendukung pelestarian batik, tapi yang berbeda dari peringatan tahun ini, kami juga ingin membantu pelaku UKM batik untuk terus berkembang di tengah pandemi,” ucap Ryan.
Google Arts and Culture sendiri telah menjadi partner inovasi bagi lembaga-lembaga kebudayaan di seluruh dunia, mulai 2011 dengan menyediakan akses ke koleksi seni dari setidaknya 2.000 museum.***