Waspada Gelombang Tinggi dalam Dua Hari Mendatang, Pulau Jawa Berpotensi Terjadi Tsunami

- 2 Oktober 2020, 08:27 WIB
Ilustrasi gelombang.
Ilustrasi gelombang. /GEORGE DESIPRIS/Pexels

PR CIREBON - Seperti yang sudah diimbau oleh BMKG bahwa ombak atau gelombang yang tinggi bisa berpotensi terjadinya tsunami. Tsunami sendiri, adalah gelombang air besar yang diakibatkan oleh gangguan di dasar laut, seperti gempa bumi yang terjadi di daratan.

Gangguan ini membentuk gelombang yang menyebar ke segala arah dengan kecepatan gelombang mencapai 600–900 km/jam. Awalnya gelombang tersebut memiliki amplitudo kecil (umumnya 30–60 cm) sehingga tidak terasa di laut lepas, tetapi amplitudonya membesar saat mendekati pantai.

Saat mencapai pantai, tsunami kadang menghantam daratan berupa dinding air raksasa (terutama pada tsunami-tsunami besar), tetapi bentuk yang lebih umum adalah naiknya permukaan air secara tiba-tiba.

Baca Juga: Terkendala Izin saat Pandemi, Prambanan Jazz Festival 2020 akan Tetap Berjalan Secara Virtual

Kenaikan permukaan air dapat mencapai 15–30 meter, menyebabkan banjir dengan kecepatan arus hingga 90 km/jam, menjangkau beberapa kilometer dari pantai, dan menyebabkan kerusakan dan korban jiwa yang besar.

Jika dirasa gelombang tersebut beresiko terjadinya Sunami, maka pihak berwenang akan melakukan evakuasi.

Dan dua hari Kedepan Pusat Meteorologi maritim BMKG, memprediksi akan adanya gelombang tinggi di beberapa tempat.

"Peringatan dini gelombang tinggi merupakan informasi prakiraan gelombang untuk 2 hari ke depan yang akan diinformasikan jika terjadi gelombang tinggi lebih dari 1.25 meter dan bertahan selama 12 jam ke depan di sekitar perairan Indonesia dan berlaku maksimal 2 hari sejak dikeluarkan dan diperbaharui setiap ada perubahan dan sebelum masa berlakunya habis." dilansir oleh PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs resmi Maritim BMKG.

Baca Juga: Jawab Tudingan Keruk Kekayaan Alam Papua, Mahfud: Dana Pengelolaan Jauh Lebih Besar dari Sumbangan

Peringatan dini gelombang tinggi berlaku mulai 2 Oktober 2020 pukul 07.00 WIB hingga 3 Oktober 2020 pukul 19.00 WIB.

Adapun area perairan dengan gelombang dengan tinggi (2.50 - 4.0 m)

Perairan Barat Kepulauan Nias hingga Lampung
Samudra Hindia Barat Aceh Hingga Lampung
Selat Sunda Bagian Selatan
Perairan Selatan Banten hingga Pulau Sumba
Samudra Hindia Selatan Banten hingga Pulau Sumba
Laut Sawu

Perairan Kepulauan Babar
Perairan Kepulauan Tanimbar
Perairan Kepulauan Kai
Perairan Kepulauan Aru
Laut Arafuru
Laut Banda

Baca Juga: Jakarta Kembali Perbarui Kebijakan Covid-19, Dinkes Izinkan Isolasi Mandiri dengan 16 Syarat Khusus

Area Perairan Dengan Gelombang Sangat Tinggi (4.0 - 6.0 m)

Perairan P. Enggano - Bengkulu
Samudra Hindia Barat Sumatra
Perairan Selatan Banten Hingga Lombok
Samudra Hindia Selatan Banten Hingga Ntb

Sedangkan bagi para nelayan dan pelayar harap waspada dan berhati-hati Selain itu, beberapa hal yang harus diperhatikan terhadap keselamatan pelayaran, berikut ini:

- Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m).
- Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m).
- Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m).
- Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).

Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada dan berhati-hati.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x