BIN Terlibat Penanganan Covid-19, Netizen Twitter Ramai Berkicau Dukung #TerimakasihBIN

- 29 September 2020, 09:30 WIB
Badan Intelejen Negara (BIN) menggelar rapid test atau tes cepat Covid-19 di Gedung Promosi, Jalan Cigondewah Kaler, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Kamis (25/6/2020).*
Badan Intelejen Negara (BIN) menggelar rapid test atau tes cepat Covid-19 di Gedung Promosi, Jalan Cigondewah Kaler, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Kamis (25/6/2020).* /TOMMY RIYADI/PRFMNEWS

PR CIREBON - Keterlibatan Badan Intelijen Negara (BIN) dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia rupanya mendapat dukungan dari masyarakat umum, terbukti jagat media sosial Twitter ramai dengan hastag #TerimakasihBIN yang terus mengalir.

"Masyarakat berterimakasih kepada BIN yang sudah memperlihatkan komitmennya membantu Bangsa dan Negara," tulis warganet @ziyyah_Assy, seperti dilihat PikiranRakyat-Cirebon.com pada Selasa, 29 September 2020.

"Sesuai amanat UU 17 Tahun 2011 tentang Intelijen "BIN wajib menyelamatkan masyarakat dari ancaman keamanan berupa pandemi. Jd udh jelas ya buat orang" yg kmrin mempersoalkan peran & fungsi BIN dlm penanganan pandemi Covid ini #TerimakasihBIN," tulis @silentreadeer.

Baca Juga: Warga Indonesia Selalu 'Kagetan' saat Isu Tsunami Muncul, BMKG: Kurang Literasi Buat Salah Paham

"Kesehatan juga merupakan bagian dari ancaman terhadap keamanan manusia yang merupakan ranah kerja BIN #TerimakasihBIN," kata @BawangBombai7.

Adapun Badan Intelijen Negara (BIN) menegaskan keterlibatannya dalam penanganan pandemi Covid-19 sudah sesuai dengan aturan yang berlaku, yakni berdasarkan Undang Undang Nomor 17 Tahun 2011 tentang intelijen negara.

"BIN diberikan kewenangan oleh UU Nomor 17 Tahun 2011 tentang intelijen negara untuk membentuk Satgas dalam pelaksanaan aktivitas intelijen (pasal 30 huruf d). Ancaman kesehatan juga merupakan bagian dari ancaman terhadap keamanan manusia yang merupakan ranah kerja BIN sehingga dengan dasar tersebut BIN turut berpartisipasi secara aktif membantu Satgas Penanganan COVID-19 dengan melakukan operasi medical intelligence (intelijen medis) di antaranya berupa gelaran tes swab di berbagai wilayah, dekontaminasi dan kerja sama dalam pengembangan obat dan vaksin," ungkap Deputi VII BIN, Wawan Hari Purwanto, dalam keterangan tertulis pada Senin, 28 September 2020.

Baca Juga: Anies Baswedan Diminta Serius Urus Banjir Jakarta, DPRD: Jangan Pas Banjir Baru Kerja

Lebih lanjut, Wawan menjelaskan bahwa keterlibatan intelijen dalam penanganan kesehatan merupakan hal yang lumrah, bahkan hal serupa sudah terjadi di Amerika Serikat (AS).

"Hal semisal ini juga dilakukan di negara-negara lain seperti Amerika Serikat memiliki national center for medical inteligence (NCMI) yang melakukan surveillance penyakit menular di dunia, atau NATO di Eropa yang melibatkan aktivitas intelijen dalam pengkajian infrastruktur kesehatan," ujar dia.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x