Adapun acara deklarasi KAMI, sedianya akan diselenggarakan di Gedung Juang 45 dan Graha Jabalnur, Kota Surabaya. Hanya saja, ratusan massa mengepung mereka dan meneriakkan penolakkan deklarasi karena dinilai sangat bermuatan politis.
Sedangkan deklarator KAMI, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang hadir di Surabaya menuding, jika aksi penolakan itu justru yang politis, artinya mereka yang menghadang diduga adalah massa bayaran.
“Jadi, keberadaan KAMI ini menjadi berkah. Kalau perlu besok demonya yang banyak lagi. Artinya, ada rezeki bagi rekan-rekan kita yang memerlukan uang untuk ikut demo. Mungkin ayahnya baru saja di-PHK, dan memerlukan uang untuk keluarganya,” demikian pernyatan Gatot kepada wartawan di Masjid As-salam Puri Mas Surabaya, belum lama ini.***