Mengaku Pasrah Ketika Alami Penusukan, Syekh Ali Jaber: Jiwa Saya Adem Gak Merasa Gelisah

- 16 September 2020, 19:11 WIB
Syekh Ali Jaber di Podcast Deddy Corbuzier
Syekh Ali Jaber di Podcast Deddy Corbuzier /YouTube/Deddy Corbuzier

PR CIREBON - Masyarakat Indonesia belakangan ini dikejutkan dengan peristiwa penusukan terhadap Syekh Ali Jaber di Bandar Lampung beberapa waktu lalu.

Melalui wawancara di akun Youtube Deddy Corbuzier yang berjudul 'Syekh Ali Jaber, Saya Pasrah. Deddy Corbuzier Podcast', Syekh Ali Jaber mengungkapkan, semua yang ia rasakan ketika peristiwa tersebut terjadi.

Ia mengaku, kejadian ini merupakan pengalaman baru, karena selama 12 tahun di Indonesia, ia tidak pernah menyakiti orang maupun agama apapun, karena berusaha menjadi orang yang baik hati.

Baca Juga: Studi Baru Covid-19: lmuwan Berhasil Temukan Antibodi untuk Netralkan Virus Corona

"Jadi pas acara di Bandar Lampung saya baru mulai acara dengan menggunakan baju hitam-hitam, lalu saya turun ditempat. Ketika itu saya meminta salah satu anak untuk membacakan salah satu surat hafalannya pada saat saya sedang fokus secara santai melihat kiri dan kedepan, setelah itu saya merasa ada orang yang mendekat lari. Saya awalnya berfikir mau kasih HP karena saya menunggu Hp untuk mencari data. Setelah datang saya terkejut dengan titik yang sama, dia pun sempat kaget karena saya melihat ke dia hitungan titik karena dia cepat ketika saya menengok saya menghindar langsung kena sini (tunjuk ke lengan atas)," kata Syekh Ali Jaber ketika dikutip dari podcast Deddy, Rabu, 16 September 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sebelum pelaku naik ke atas panggung, pelaku sudah mengamatinya terlebih dulu dan mencari posisi yang tepat untuk melakukan aksinya.

"Saya merasa kalau posisi saya masih diam dan kepala saya tidak ke arah kiri, sudah jelas pasti sudah habis. Dan ketika tertusuk dia nampak masih terpegang kuat, saya sih nampaknya dia mau tarik dan tusuk lagi tapi nyatanya patah karena saya langsung berdiri," jelasnya kembali.

Baca Juga: Terpuruk akibat Covid-19, Agensi Kecil Industri K-pop Berada di Ambang Kebangkrutan Selama Pandemi

Syekh Ali Jaber juga mengungkapkan, ia ingin melawan. Namun, karena ia berdiri, jemaah langsung menahan si pelaku. Setelahnya, ia melihat luka tusuk di tubuhnya dan baru merasakan sakit.

Seraya menahan sakit, pisau yang sempat patah itu ia lepas sendiri dan dibuang. Lalu, ia tersadar bahwa lukanya ternyata cukup dalam.

Ketika pelaku sedang dihakimi para jemaah, dirinya juga berusaha melerai agar pelaku tidak dihajar.

Baca Juga: Singgung Isu Pelanggaran HAM Prabowo, Poyuono Suruh Gerindra Bersihkan Namanya Jelang Pilpres 2024

"Jujur di kejadian ini rasa saya tenang, jiwa saya adem gak merasa gelisah, trauma, justru yang saya fikirkan keselamatan dia si pelaku jadi rasanya biasa saja. Saya gak pernah berfikir apapun saya hanya berfikir ini takdir dari Allah," ungkapnya.

"Saya hanya mau masyarakat tenang, kita menjaga kedamaian dan persatuan karena jika kita damai pasti negeri kita aman," pungkas Ali Jaber.***

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x