PR CIREBON - Label rekaman K-pop telah kehilangan salah satu aliran pendapatan tertinggi mereka selama pandemi Covid-19. Sebagai upaya untuk bertahan dari krisis tersebut, banyak yang kemudian beralih ke platform online.
Boy Group BTS, misalnya, melakukan konser virtual 'Bang Bang Con: The Live' pada bulan Juni dan berhasil menarik lebih dari 750.000 penonton berbayar di seluruh dunia.
Dari konser virtual tersebut, Big Hit Entertainment, selaku agensi BTS, diperkirakan meraup sekitar 22 miliar won (Rp278 miliar) dari penjualan tiket.
Baca Juga: Normalisasi Israel dengan Bahrain dan UEA, Donald Trump: Ini Menandai Era Baru Perdamaian
Boy Grup lain, seperti SuperM menggelar pertunjukan online bertajuk 'SuperM - Beyond the Future' pada bulan April, yang menarik sekitar 75.000 penonton.
Sementara itu, SM Entertainment, agensinya, diperkirakan meraup lebih dari 2,4 miliar won (Rp30,3 miliar) melalui acara itu.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs The Korea Times, sementara itu, banyak perusahaan kecil dan menengah gagal menemukan solusi untuk menjaga bisnis mereka agar tetap menguntungkan.
Baca Juga: Ahok Gaduh Soal Borok Pertamina, Politisi Gerindra: Copot Saja Daripada Buat Kegaduhan Tidak Perlu
Menurut Yoon Dong-hwan, wakil presiden Asosiasi Industri Label Rekaman (LIAK) dan CEO perusahaan manajemen M.Y.music Ent, menuturkan bahwa melakukan konser virtual hanya dapat dilakukan oleh grup-grup yang sudah memiliki nama besar di industri K-pop.