“Semuanya kembali kepada pemimpin, bisakah ia mencipta musim perdamaian dan persahabatan? Atau Apakah ia akan menciptakan musim perang? Kalau perang dengan negara lain mendingan. Ini perang dengan saudara sendiri. Dalam krisis pula. Mau dapat apa kita?” tambahnya.
Selain itu, ia juga menyinggung Menteri Agama yang berkomentar soal radikalisme disebarkan oleh pemuda good looking, serta rencana sertifikasi penceramah yang menuai protes di kalangan umat Islam.
“Nasi belum menjadi bubur pak @jokowi . Meski ketololan berbicara para elit bikin rusuh rakyat yang sedang menyelamatkan diri dari serangan pandemi, para elite tetap harus mengatur agar kita bisa melihat agenda bersama sebagai bangsa, agenda yg mempersatukan,” tukasnya.***