Network
SABACIREBON-Di tengah mencuatnya berbagai isu paska insiden penyerangan di pasar Kutabumi, Kepala Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Tangerang, Zulkarnain, menyayangkan langkah Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja (NKR).
Alasannya karena Perumda NKR sebelumnya melayangkan surat permintaan pengamanan terhadap pasar Kutabumi.
Ia pun merasa langkah yang diambil Perumda Pasar NKR merupakan kesalahan besar, hingga menjadi salah satu pemicu adanya insiden berdarah di Pasar Kutabumi.
Baca Juga: Kasus Panji Gumilang, Aksi Pencabutan LP Dinilai tak Etis, FIM: Panji Jangan Taubat Sambel !
"Seharusnya permintaan pengamaman kepada pihak Kepolisian, bukan ke Pemuda Pancasila," ungkap Zulkarnain, Senin 25 September 2023.
Apalagi katanya, surat permintaan pengamanan yang dilayangkan kepada pengurus anak cabang (PAC) Pasar Kemis tidak sesuai prosedur dan tidak sampai kepadanya.
Justru kata Zul, dirinya baru mengetahui adanya surat permintaan pengamanan dari Perumda pasar, paska kejadian.
Baca Juga: Putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep Resmi Jadi Ketua Umum PSI
"Jangan kami dibenturkan kepada masyarakat," ucapnya.
Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Tangerang itu pun meminta, agar pihak kepolisian mengungkap tragedi pasar Kutabumi dengan segera, supaya pihak-pihak yang terlibat di dalamnya dapat bertanggungjawab.
Begitupun dengan para anggota Pemuda Pancasila, agar tidak melakukan langkah pengamanan di lokasi.
Baca Juga: Pelatih Indra Sjafri Sebut Tim Ini Butuh Pemain Seperti Sananta, Simak Penjelasannya Disini
"Saya juga meminta agar rekan-rekan Pemuda Pancasila cooling down dan tidak mengambil langkah-langkah dalam pengamanan di pasar Kutabumi selanjutnya," harapnya.
Adanya surat permintaan pengamanan dari Perumda Pasar NKR ini tentu menjadi sebuah pertanyaan besar.
Apalagi sebelumnya diungkapkan Ketua Koperasi Pasar Taman (Kopastam), Suti Imah, bahwa massa yang berkumpul melakukan penyerangan telah diundang oleh Perumda Pasar NKR sebelum kejadian.
Baca Juga: Jokowi Buka Kongres PWI : Ada Ketakutan terhadap Perkembangan Kecerdasan Buatan/AI
"Awal peristiwa itu sekitaran jam 4 yah, jadi awalnya itu memang sudah diundang beberapa ormas dari Perumda itu sendiri" kata Suti Imah, Minggu 24 September 2023 malam.
Suti Imah menuturkan, pihaknya tidak mengetahui apa yang akan dilakukan sekelompok massa itu, hingga tiba-tiba dimulailah tragedi berdarah di tempat mereka berniaga tersebut.
"Secara spontanitas datang dan langsung menyerang. Langsung menghancurkan bangunan-bangunan ini dan langsung ada pemukulan, ada disini perampasan penganiayaan semua ada. Semua kriminal ini sudah ada hari ini" katanya.***(,adit)
