Dituding Sakit Hati Tak Dapat Jabatan dari Jokowi, Gatot Nurmantyo: Tiga Kali Saya Menolak

- 29 Agustus 2020, 13:00 WIB
Jendral TNI (purn) Gatot Nurmantyo. (Antaranews/Aditya E.S.Wicaksono)
Jendral TNI (purn) Gatot Nurmantyo. (Antaranews/Aditya E.S.Wicaksono) /

PR CIREBON - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menjawab tudingan terhadapnya yang dinilai sakit hati terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi), hingga akhirnya mendirikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Tudingan sakit hati ini muncul karena Gatot Nurmantyo tidak mendapatkan jabatan dari Jokowi di pemerintahan.

Gatot menegaskan, tudingan tersebut keliru karena dirinya merupakan orang tak mudah tergiur dengan jabatan semata.

Baca Juga: Uji Klinis Belum Selesai, Tiongkok Izinkan Vaksin Covid-19 Sinovac Digunakan untuk Situasi Darurat

Ia mencontohkan ketika dirinya ditawari posisi sebagai Panglima TNI sataa menjabat sebagai Kepala Staf TNI AD (KSAD), namun menolaknya sebanyak tiga kali.

 

"Sewaktu jadi KSAD untuk jadi Panglima TNI, tiga kali saya menolak. KSAD 2014 juga. Tiga kali. Saya enggak mau saya sampaikan alasannya. Tidak etis (diungkap) antara saya saja dengan Pak Jokowi," kata Gatot dalam video di akun YouTube Refly Harun yang dikutip pada Jumat ,28 Agustus 2020, sebagaimana diberitakan Warta Ekonomi partner sindikasi konten Viva dalam artikel berjudul "Gatot Ngaku Ditawari Jadi Menhan, Tapi Gak Mau".

Selain itu, Gatot juga mengungkapkan pernah ditawari jadi menteri pertahanan pada periode pertama Presiden Jokowi.

Baca Juga: PM Jepang Shinzo Abe Mengundurkan Diri, Jokowi: Terimakasih Atas Persahabatan, Semoga Selalu Sehat

Namun, lagi-lagi Gatot menolaknya karena saat itu yang menduduki posisi menteri pertahanan merupakan seniornya di TNI yakni Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu.

Gatot menyebut tawaran itu muncul saat dirinya menjadi Panglima TNI, di mana seorang menteri menghubunginya secara pribadi.

"Saya sampaikan terima kasih tidak ada seorang Panglima TNI-pun yang tak bermimpi jadi menhan. Tapi, dalam kondisi saat ini di sisa waktu saya (menjabat Panglima TNI), saya ingin memberikan, mewariskan moral dan etika kepada junior saya," ujar eks Pangdam Sriwijaya itu.***

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: Warta Ekonomi Viva


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x