PR CIREBON - Presiden Joko Widodo dinilai membuat kebijakan yang tak sesuai dengan isi pidatonya dalam sidang tahunan MPR 2020, seolah hanya bermanis mulut saja, seperti yang dikatakan Anggota Komisi VI DPR RI, Amin AK.
Salah satunya dapat dilihat dari nilai impor yang cenderung terus naik, berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa impor Indonesia pada Juni 2020 mencapai 10,76 milyar dolar atau naik 27,56 persen dibandingkan dengan Mei 2020.
"Berharap Pidato Presiden Jokowi bukan hanya sekedar lips service saja. Presiden Jokowi selaku kepala negara harus dapat memastikan jajaran di bawahnya benar-benar merealisasikan isi pidatonya," ungkap Amin, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi pada Sabtu, 22 Agustus 2020.
Baca Juga: Demokrat: SBY Lebih Pandai Ketimbang Presiden Jokowi Soal Sosialisasi Program Tanpa Influencer
Lebih lanjut, Politisi PKS ini menilai pemerintah saat ini tidak peka terhadap kondisi industri dalam negeri, seiring dengan melemahnya kinerja industri dalam negeri akibat pandemi Covid-19.
Alih-alih mengembangkan produk dalam negeri, pemerintah justru masih saja melakukan impor Alat Pelindung Diri (APD) dalam jumlah yang besar.
Bahkan, merujuk data BPS dalam kurun waktu Januari-Mei 2020 tercatat impor APD sebanyak 2.993.34 ton atau 43.48 juta dolar. Tepatnya, mayoritas APD impor yang masuk berasal dari Tiongkok sebanyak 2.006.18 ton.
Baca Juga: Tri Rismaharini Bawa Surabaya Terkenal di Dunia, Megawati: Prestasi Luar Biasa dan Harus Dicontoh
Padahal di sisi lain, industri dalam negeri saat ini sedang berupaya juga untuk memproduksi APD guna menanggulangi penyebaran wabah Covid-19.
"Secara tidak langsung hal itu mematikan industri dalam negeri di tengah pandemi Covid-19 yang pada akhirnya menyebabkan perekonomian nasional bukannya meroket tapi malah merosot," jelas Amin.